Jumat 09 Aug 2019 03:00 WIB

Ayo Bantu Pengembangan Rumah Tahfidz Apung

Lazis Wahdah berkunjung ke Rumah Tahfidz Apung yang ada di Kampung Nelayan

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Tim LAZIS Wahdah yang diwakili langsung oleh Direktur LAZIS Wahah Jakarta, Ustaz Yudi Wahyudi dan Ustaz Saripuddin (Manager Divisi Pemberdayaan LAZIS Wahdah Jakarta) berkunjung ke Rumah Tahfidz Apung yang berlokasi di kampung nelayan, Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara pada Sabtu (3/8).
Foto: Rudisa Putra
Tim LAZIS Wahdah yang diwakili langsung oleh Direktur LAZIS Wahah Jakarta, Ustaz Yudi Wahyudi dan Ustaz Saripuddin (Manager Divisi Pemberdayaan LAZIS Wahdah Jakarta) berkunjung ke Rumah Tahfidz Apung yang berlokasi di kampung nelayan, Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara pada Sabtu (3/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim LAZIS Wahdah yang diwakili langsung oleh Direktur LAZIS Wahah Jakarta, Ustaz Yudi Wahyudi dan Ustaz Saripuddin (Manager Divisi Pemberdayaan LAZIS Wahdah Jakarta) berkunjung ke Rumah Tahfidz Apung yang berlokasi di kampung nelayan, Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara pada Sabtu (3/8).

Kunjungan ini sebagai tahap awal dalam penyaluran bantuan dengan melihat kondisi yang ada, apa-apa yang dibutuhkan baik dari segi sarana dan prasarana rumah tahfidz maupun santrinya. Dalam kunjungan pertama ini, LAZIS Wahdah sebagai Lembaga Amil Zakat Naional menyalurkan beberapa mushaf Al Qur'an sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar santri di sana.

"Alhamdulillah, kita sudah berjalan beberapa tahun ini, kita fokus membina anak-anak bagaimana untuk memperbaiki akhlak mereka baik dari segi mengajinya, dari segi pelajaran agamanya....dan juga kita banyak program di sini termasuk di Rumah Tahfidz Apung ini, in syaa Allah kita melakukan pengembangan/memperluas Rumah Tahfidz Apung ini karena tiap hari anak-anak semakin bertambah, semakin banyak dan kita membutuhkan sarana prasarana belajar untuk kenyamanan anak-anak kita dalam belajar, anak-anak kita dalam mnuntut ilmu...", ujar Sulaiman, selaku pengajar di Rumah Tahfidz Apung dan juga pengurus Yayasan Cikal Cendekia Salsabila.

Sulaiman menuturkan bahwa jumlah santri di rumah tahfidz apung kurang lebih 120 anak. Selain itu jumlah santri di rumah tahfidz muara baru yang mana masih di bawah Yayasan Cikal Cendekia Salsabila ada 250 anak.

"Usia SD kurang lebih kalo di Rumah Tahfidz Apung 80 an anak, sisanya itu sekitar 40 SMP dan SMA. Di Muara Baru, Rumah Tahfidz Anak Nelayan, usia SD itu ada sekitaran 150 anak, sisanya SMP dan SMA...Alhamdulillah kita juga sudah kuliahkan 9 anak sekaligus sebagai pengajar...", ungkap Sulaiman saat diwawancarai Tim LAZIS Wahdah Jakarta.

"Kita sangat membutuhkan beberapa kebutuhan, yang paling penting adalah sarana prasarana belajar, seperti misalnya karpet, lemari, perpustakaan untuk buku, Al Qur'an, papan tulis, alat tulis, dan lain sebagainya... Dan juga beberapa kebutuhan-kebutuhan seperti pendidikan baik itu dari buku, Al Qur'an hafalan yang paling penting sebenarnya karena dalam tahun ini kita fokus ke tahfidzul Qur'an. kita membutuhkan Al Qur'an hafalan itu untuk memudahkan anak-anak dalam menghafal," ucapnya.

Pengirim: Rudi Saputra

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement