Selasa 13 Aug 2019 15:21 WIB

Mendikbud Minta tak Ada Lagi Moratorium CPNS Guru

Menddikbud mengatakan moratorium berakibat pada ketidakmerataan guru.

Red: Ratna Puspita
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy
Foto: Republika TV/Muhammad Rizki Triyana
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meminta agar tidak ada lagi moratorium Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) guru. Sebab, moratorium berakibat pada ketidakmerataan guru.

"Persoalan guru yang ada saat ini karena adanya moratorium guru. Padahal setiap tahun, jumlah guru yang pensiun di atas 40.000 guru," ujar Mendikbud dalam diskusi mengenai kebijakan zonasi yang diselenggarakan Kemendikbud dan Media Indonesia di Jakarta, Selasa (13/8).

Baca Juga

Dia menjelaskan untuk membuat perencanaan kebutuhan guru sebenarnya cukup mudah. Bahkan, Kemendikbud bisa membuat perencanaan kebutuhan hingga 10 tahun ke depan.

Akan tetapi ketika ada moratorium, guru yang pensiun tidak diganti. Karena itu, Kemendikbud meminta agar tidak ada lagi moratorium guru, karena akan berdampak pada banyak hal.

"Akhirnya kepala sekolah angkat guru honorer dan ini bisa menjadi masalah baru lagi," kata dia.

Dibanding mengangkat guru honorer, mendikbud menyarankan agar lebih baik memperpanjang masa pengabdian guru yang mau pensiun. Para guru yang mau pensiun dikontrak tiga hingga lima tahun ke depan.

Jumlah guru honorer yang ada saat ini mencapai 780.000-an guru. Padahal tahun sebelumnya jumlahnya 734.000 guru honorer. "Saya minta jangan lagi direkrut guru honorer di sekolah," kata Muhadjir.

Dia juga menambahkan persoalan tidak meratanya jumlah dan kualitas guru, salah satunya akan diselesaikan melalui sistem zonasi. Dengan adanya sistem zonasi, jumlah guru di masing-masing zonasi terdata mana yang lebih dan mana yang kurang. Kemudian akan dilakukan rotasi guru agar distribusi dan kualitas guru merata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement