Selasa 13 Aug 2019 23:53 WIB

Kebutuhan Pustakawan Indonesia Capai 500 Ribu Orang

Sementara tenaga pustakawan yang tersedia saat ini baru sekitar 5.000 orang.

Red: Andi Nur Aminah
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando.
Foto: Republika / Darmawan
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia M Syarif Bando mengatakan, kebutuhan pustakawan di Indonesia mencapai 500 ribu orang. Sementara yang tersedia saat ini baru sekitar 5.000 pustakawan. “Masih dari jauh dari yang diharapkan, itu dihitung dari satu sekolah satu pustakawan untuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama, jumlahnya mencapai 500 ribu orang,” kata Syarif di Jakarta, Selasa (13/8).

Menurut Syarif, walaupun masih kurang dalam bentuk jumlah, tetapi dia merasa bangga atas kinerja para pustakawan saat ini sebagai motor penggerak perpustakaan. Baik yang bertugas di perguruan tinggi, perpustakaan umum di desa, kecamatan, kabupaten hingga provinsi.

Baca Juga

“Indonesia telah mencatat sebagai salah satu negara dengan kualitas perpustakaan terbaik di dunia dalam menyajikan akses mencapai 2,3 miliar karya ilmiah,” ungkap Syarif.

Selain itu, Indonesia berada pada urutan ke-16 dari 30 negara besar yang diteliti untuk kegemaran membaca. Kegemaran membaca orang Indonesia rata-rata enam jam lebih per pekan atau lebih baik dari Inggris, Amerika Serikat, Jepang dan Korea.

Dengan capaian itu kata Syarif, kebijakan pemerintah menjadikan perpustakaan sebagai urusan wajib baik di pusat, provinsi maupun kabupaten kota, mulai menunjukkan titik terang. Ditambah lagi dengan keterlibatan para penggiat literasi di Indonesia, untuk bersama-sama pemerintah mendorong tumbuhnya kegemaran membaca di masyarakat.

“Yang paling penting adalah sejak diluncurkan pengiriman buku gratis setiap tanggal 17 bulan berjalan, oleh Prseidn Joko Widodo, sudah lebih 400 ton buku terkirim dari Sabang sampai Merauke selama kurun waktu tersebut,” kata Syarif.

Angka itu, menurut dia, menunjukkan partisipasi orang-orang sukses di Jakarta turut mengambil bagian dalam mengirimkan buku ke daerah asalnya masing-masing. Syarif berharap para pustakawan terus berinovasi untuk menyesuaikan dengan tantangan dalam menghadapi revolusi industri 4.0, yakni kepemimpinan, dapat memecahkan masalah, kekuatan jaringan, dapat berkolaborasi, berinovasi, serta memiliki kreativitas.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement