Senin 19 Aug 2019 11:39 WIB

Tajuk Republika: Tamu Allah Kembali ke Tanah Air

Kepulangan jamaah haji ke Tanah Air bertepatan dengan HUT RI ke-74

Red: Karta Raharja Ucu
Kedatangan Jamaah Haji Koter Pertama. Jemaah haji melakukan sujud syukur setibanya di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (18/8/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Kedatangan Jamaah Haji Koter Pertama. Jemaah haji melakukan sujud syukur setibanya di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (18/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, Bendera merah putih kecil menyambut kedatangan para jamaah haji Indonesia asal Jawa Barat yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu (17/8) pukul 22.35 WIB. Mereka merupakan kelompok terbang pertama (kloter 1) yang tiba di Tanah Air setelah menyelesaikan ibadah haji di Tanah Suci.

Raut wajah para jamaah haji yang baru turun dari pesawat Saudia Airlines dan melintasi Boarding Gate D2 Bandara Soekarno-Hatta tampak lelah. Akan tetapi, kelelahan setelah lebih kurang 40 hari meninggalkan keluarga itu tak dapat menutupi ekspresi kebahagiaan dan keceriaan karena telah berhasil pulang ke kampung halaman. Apalagi, kepulangan mereka bertepatan juga dengan hari ulang tahun kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia.

Jamaah haji kloter 1 asal Jawa Barat itu merupakan rombongan pertama yang tiba di Tanah Air dari total 231 ribu jamaah yang berhaji ke tanah suci. Untuk Saudia Airlines sendiri akan memulangkan jamaah haji Indonesia mulai dari 17 Agustus sampai 15 September 2019. Tahun ini, sebanyak 105.070 jamaah haji Indonesia yang diangkut oleh Saudia Airlines. Jumlah itu mengalami kenaikan dari tahun lalu yang sebanyak 98.280 jamaah haji Indonesia.

Kita tentu berharap para tamu Allah yang baru saja menunaikan rukun Islam kelima tersebut berhasil menjadi haji mabrur. Ciri kemabruran, antara lain, ikhlas memberi makan sesama dan menebar salam. Artinya, orang yang sudah menunaikan ibadah haji mestinya makin peduli terhadap lingkungan dan mampu memberikan rasa aman kepada sesama.

Secara umum, penyelenggaraan haji 2019 dikatakan sukses. Seperti disampaikan oleh Gubernur Makkah, Pangeran Khalid, dan wakilnya, yaitu Pangeran Badr bin Sultan ketika menerima kedatangan wartawan dari negara-negara Islam di kantornya pada Jumat (16/8) waktu setempat.

Gubernur Makkah selaku Ketua Lajnah Haji Arab Saudi mengungkapkan, kesuksesan penyelenggaraan haji, khususnya Indonesia, berkat kolaborasi semua pihak, termasuk peran petugas Indonesia. Karena itu, dia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan serta menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Dia menuturkan, jumlah jamaah haji tahun ini mencapai 2.489.406 orang. Angka itu terdiri atas 1.855.027 jamaah yang datang dari luar Arab Saudi dan 634.379 orang sisanya merupakan jamaah lokal.

Untuk penyelenggaraan musim haji kali ini, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menerjunkan 35 ribu sukarelawan untuk membantu jamaah. Selama 24 jam, mereka bekerja sama dengan 120 ribu petugas keamanan, 30 ribu petugas kesehatan, dan 200 ribu petugas lintas sektoral. Hal itu untuk memastikan ketersediaan pelayanan bagi jamaah.

Pemerintah Indonesia juga telah mengirimkan surat kepada Pemerintah Kerajaan Saudi, raja Saudi, gubernur Makkah, menteri haji, dan menteri dalam negeri Saudi. Dalam surat itu, pemerintah mengucapkan terima kasih atas berbagai keistimewaan yang diberikan terkait penyelenggaraan haji, khususnya penambahan kuota 10 ribu. Pemerintah Indonesia juga bersyukur mendapatkan layanan cepat di imigrasi (fast track) bersama lima negara lainnya, yaitu Malaysia, Bangladesh, Tunisia, dan Pakistan.

Meskipun begitu, Pemerintah Indonesia tetap perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan haji tahun ini. Mulai dari aspek pelaksanaan ibadah, pelayanan umum, hingga pelayanan kesehatan. Dengan begitu, penyelenggaraan haji pada tahun-tahun berikutnya bisa menjadi lebih baik lagi. Apalagi, Indonesia masih berniat untuk mendapat tambahan kuota hingga mencapai angka 250 ribu jamaah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement