Selasa 20 Aug 2019 08:05 WIB

TNI AL Berusaha Kuasai KM Mina yang Dibajak

Diperkirakan, masih ada 15 ABK dalam kapal tersebut.

Red: Budi Raharjo
Sejumlah anggota Komando Pasukan Katak mengikuti simulasi pembebasan sandera pada sebuah kapal yang dibajak di Laut Jakarta, Senin (6/4). (ilustrasi)
Sejumlah anggota Komando Pasukan Katak mengikuti simulasi pembebasan sandera pada sebuah kapal yang dibajak di Laut Jakarta, Senin (6/4). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Zaenal menyatakan, personel TNI AL di KRI Teluk Lada-521 masih berupaya menyelamatkan korban pertikaian yang terjadi di dalam KM Mina Sejati. Kapal yang sebelumnya dikabarkan dibajak itu masih berada di perairan Dobo, Kepulauan Aru, Maluku.

"Mereka (personel) terus menempel dan membayangi KM Mina Sejati yang mematikan radionya dan tidak membalas komunikasi lain," katanya, Senin (19/8).

Zaenal menyatakan, upaya penyelamatan oleh personel KRI Teluk Lada-521 dilaksanakan secara persuasif untuk menghindari berbagai hal buruk yang dapat terjadi. Apalagi, kondisi gelombang bisa mencapai sekitar tiga meter.

KM Mina Sejati yang menangkap cumi-cumi dikabarkan dibajak pada Sabtu (17/8). Pada Ahad (18/9) Kepala Kantor Badan SAR Nasional Cabang Ambon, Muslimin, mengatakan, identitas ketiga orang pembajak sudah terungkap. Mereka berinisial NH alias Nurul (Masinis), FDL alias Ferri, dan QIM alias Qersim.

Muslimin mengatakan, sejauh ini, terdapat 18 orang penumpang yang belum diketahui nasibnya. "Informasi yang kami terima dari Kantor Koordinator Pos SAR Tual bahwa KM Mina Sejati yang dinakhodai Ko Awi diduga dibajak oleh tiga orang anak buah kapalnya sendiri," kata Muslimin. Aksi pembajakan ini terjadi sekitar pukul 16.00 WIT, Sabtu (17/8).

Namun, Zaenal membantah pembajakan itu. Menurut dia, yang terjadi adalah pertikaian antara ABK kapal. "Hal itu tidak benar karena latarnya adalah perkelahian alias pertikaian antar-ABK kapal ikan itu, bukan pembajakan oleh pihak di luar kapal itu. Apa sebab-musabab perkelahian itu, kami belum mengetahui secara persis," kata dia.

Menurut dia, KM Mina Sejati mengangkut 36 orang, termasuk seorang nakhoda kapal. Perkelahian terjadi pada Jumat (16/8) petang menjelang malam. "Diketahui bahwa ada lima ABK yang menyulut perkelahian," kata Zaenal.

Sebanyak 13 orang yang turut dalam pelayaran KM Mina menceburkan diri ke laut setelah perkelahian bersenjata tajam itu terjadi. "Dua meninggal dunia dan tiga selamat ditolong ABK KM Gemilang yang berlayar di dekat KM Mina Sejati dan secara total ada 11 orang yang selamat," kata Zaenal.

Saat ini, kata dia, masih ada 15 orang di dalam kapal itu. Tapi, tidak dijelaskan bagaimana nasib delapan orang yang tidak disebutkan.

Zaenal mengatakan, tim penyelamat dari KRI Teluk Lada-521 tengah berupaya untuk merapat dan menaiki KM Mina Sejati guna membebaskan korban pertikaian bersenjata di dalam kapal itu. "Tengah disiapkan tim VBSS, namun harus waspada mengingat faktor cuaca dan gelombang laut serta kemungkinan lain yang bisa terjadi," kata Zaenal.

Simpang siur

Sebelumnya, Kepala Polres Kepulauan Aru AKBP Adolf Bormasa juga menyatakan, mendapat laporan pembajakan KM Mina Sejati. Adolf mengaku, telah berkoordinasi dengan TNI AL. "Informasi pembajakan KM Mina Sejati ini kami terima pada Sabtu kemarin setelah selesai upacara penurunan bendera merah putih," kata Bormasa, Ahad.

Menurut dia, secara kebetulan di Kepulauan Aru ada KRI Lada yang sandar pada HUT Proklamasi Kemerdekaan RI. Ketua panitia HUT juga adalah komandan Pangkalan TNI AL Dobo. "Jadi, setelah upacara penurunan bendera baru sekitar pukul 17.30 WIT kita menerima informasi tersebut, lalu rekan-rekan dari TNI AL dalam hal ini komandan KRI Lada punya peta dan bisa mengetahui posisi kapal yang dibajak," kata dia.

Setelah ditelusuri, ternyata posisi KM Mina Sejati sudah mendekat ke arah perairan Tual. Saat itu, sebanyak tujuh orang ABK ditemukan selamat oleh kapal nelayan yang berada di sekitar tempat kejadian.

Namun, posisi mereka berada di wilayah Aru Selatan yang jaraknya dari Dobo membutuhkan tiga hari pelayaran. Akibatnya, Polres Kepulauan Aru belum bisa mengumpulkan bahan keterangan dan data dari para korban selamat.

"Yang jelas petugas penyidik dari Satreskrim Polres Kepulauan Aru sudah siap bila kapal sudah ditemukan dan seandainya diarahkan ke Dobo untuk diproses hukum, akan dijelaskan baik kronologis maupun berapa orang yang akan ditetapkan sebagai tersangka," kata dia. n antara ed: ilham tirta

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement