Rabu 21 Aug 2019 08:17 WIB

Mengepung Kapal Ikan Setengah Karam

Tim pemeriksa tidak menemukan satu pun ABK dari kapal KM Mina Sejati.

Red: Budi Raharjo
KRI Teluk Lada 521.
Foto: Antara/Ardiansyah
KRI Teluk Lada 521.

REPUBLIKA.CO.ID, Puluhan jam membayangi kapal penangkap cumi-cumi di laut lepas perairan Kepulauan Aru, tim pemeriksa TNI Angkatan Laut (AL) akhirnya turun dari KRI Teluk Lada-521, Senin (19/8) petang. Tim memutuskan mendekat karena tidak ada jawaban dari radio KM Mina Sejati, bahkan radio diduga sengaja dimatikan.

KM Mina berlayar bersama 36 anak buah kapal (ABK). Diduga masih ada 15 ABK dalam kapal yang awalnya dilaporkan dibajak itu.

Sebanyak 13 orang yang semula terjun ke laut sudah dievakuasi dengan dua di antaranya dalam keadaan meninggal. Sementara, keberadaan delapan orang lainnya tidak pernah dijelaskan.

Setelah berhasil masuk ke dalam KM Mina Sejati, prajurit TNI AL mulai menggeledah dan memeriksa. "Namun, dari hasil pemeriksaan, tim pemeriksa tidak menemukan satu pun ABK dari kapal KM Mina Sejati. Saat ini kondisi kapal sebagian besar telah tenggelam, hanya terlihat anjungan dan haluan kapal," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Zaenal, Senin petang.

KRI Teluk Lada-521 telah membuntuti KM Mina sejak Sabtu (17/8). Saat laporan pembajakan masuk, secara kebetulan KRI pengangkut tank itu berada di Pelabuhan Yos Sudarso Dobo dalam rangka upacara HUT Proklamasi Kemerdekaan RI.

Usai upacara, kapal perang itu pun bergegas mengejar KM Sejati yang sudah mendekat ke arah perairan Tual. Pada Senin sore, tim penyelamat dari KRI telah merapat ke KM Mina dan berusaha membebaskan para ABK.

Zaenal menjelaskan, pihaknya telah mengonfirmasi insiden itu bukan pembajakan kapal yang membawa 36 ABK, melainkan perkelahian antar ABK. Tiga orang dikabarkan melakukan pembunuhan terhadap lima orang ABK. Hingga saat ini, motif perkelahian hingga berakhir pembunuhan itu belum diketahui.

Zaenal mengatakan, 13 orang yang terjun itu ditemukan oleh KM Samudera Gemilang yang berlayar di dekat KM Mina Sejati. Informasi masih ada 15 orang dalam KM Mina itu berasal dari para ABK yang selamat tersebut. "Informasi ini berasal dari ABK yang berhasil diselamatkan KM Samudera Gemilang," kata Zaenal. Kenyataannya, kapal itu dalam keadaan kosong dan kondisinya 75 persen tenggelam.

Zaenal mengatakan, usai penggeledahan, tim pemeriksa langsung kembali ke KRI Teluk Lada-521 dan selanjutnya mengevakuasi 13 ABK, termasuk dua jenazah, yang semula berada di KM Samudera Gemilang. "Mereka selanjutnya dibawa ke Dobo untuk diperiksa dan didalami keterangannya lebih lanjut guna mengungkap kejadian yang sebenarnya," kata Zaenal.

Kepala Polres Kepulauan Aru, AKBP Adolf Bormasa mengakui telah menerima informasi penggeledahan oleh KRI Teluk Lada-521. Hingga Selasa (20/8) sore, kapal TNI itu masih berlayar menuju Pelabuhan Yos Sudarso, Dobo.

"Dari hasil koordinasi dan informasi terakhir, KRI Teluk Lada-521 yang melakukan pencarian dan pengejaran KM Mina Sejati kini sudah mendekat di Pelabuhan Yos Sudarso Dobo, namun belum merapat ke dermaga," kata Adolf, Selasa.

Adolf belum bisa memerinci lebih jauh tentang peristiwa perkelahian antara para anak buah kapal KM Mina Sejati. Sebab, semula dilaporkan terjadi aksi pembajakan oleh masinis dan dua ABK lainnya. "Informasinya memang terjadi perkelahian antara sesama ABK, bahkan disebut perampokan, tetapi belum bisa dipastikan kebenarannya," kata dia.

Dia mengakui, sudah ada koordinasi awal dengan TNI AL bahwa kapal beserta seluruh ABK akan dibawa ke lokasi Polres terdekat setelah mereka ditemukan. KRI bisa membawa mereka ke Maluku Tenggara atau di Polres Kepulauan Aru.

Menurut dia, polisi akan melakukan pemeriksaan mendalam kepada para ABK untuk mengetahui apa yang terjadi. "Sehingga (saat ini) baik kronologi kejadian, motif, ataupun persoalan lain terkait peristiwa ini belum diketahui," kata dia. n antara ed: ilham tirta

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement