Jumat 23 Aug 2019 02:19 WIB

Renovasi Masjid Istiqlal Capai 11 Persen

Renovasi ditargetkan selesai pada Maret 2020.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Gita Amanda
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memberikan paparan tentang renovasi Masjid Istiqlal
Foto: Humas Kemenpupr
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memberikan paparan tentang renovasi Masjid Istiqlal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih terus mengerjakan renovasi Masjid Istiqlal. Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga mengatakan progres fisik renovasi saat ini mencapai sekitar 11 persen.

“Renovasi ditargetkan selesai pada Maret 2020, sehingga dapat dimanfaatkan pada Bulan Ramadhan 2020,” kata Danis, Kamis (22/8).

Baca Juga

Danis menjelaskan renovasi tersebut dilakukan secara paralel baik di dalam dan di luar masjid. Dia mengatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta renovasi dapat juga memperhatikan peningkatan kualitas sistem tata suara dan pencahayaan.

“Karena menurutnya (Jusuf Kalla) sekitar 80 persen waktu jamaah di masjid adalah untuk mendengar dan melihat, sehingga mempengaruhi kenyamanan,” tutur Danis.

Danis menjelaskan renovasi yang dilakukan di bagian dalam masjid diantaranya pembersihan lantai dan dinding. Untuk daerah mihrab, kata dia, akan diperbaiki tata suara, cahaya, dan udara agar lebih nyaman.

Selain itu, Danis memastikan Kementerian PUPR juga melakukan penataan pada Taman Pendidikan Madrasah Istiqlal dan ruang perkantoran yang berada di basement masjid. Sementara di area luar masjid, lansekap kawasan masjid juga ditata ulang dengan penambahan tanaman dan pot bunga sehingga menambah porsi ruang terbuka hijau yang saat ini berkisar 29 persen menjadi 35 persen.

Danis menegaskan sungai yang melintas di depan masjid juga dilakukan pengerukan sedimentasi dan dibuatkan terasering yang dapat menjadi ruang terbuka. “Lalu untuk menambah kapasitas pengunjung dibangun tempat parkir berupa bangunan dua lantai berkapasitas dua ribu kendaraan roda empat.

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menekankan kepada kontraktor pelaksana untuk tidak hanya memaksimalkan fungsi Masjid Istiqlal sebagai tempat ibadah. Basuki menginginkan kontraktor juga memperhatikan arsitektur, seni, estetika, dan tetap mempertahankan kaidah-kaidah cagar budaya bangunan masjid.

“Harus ada perubahan dari renovasi yang dilakukan dengan biaya yang besar ini. Semua harus diperbaiki sesuai desain yang baik,” kata Basuki.

Renovasi Masjid Istiqlal dilaksanakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai kontraktor pelaksana dan PT Virama Karya selaku konsultan manajemen konstruksi. Nilai kontrak pelaksanaan renovasi sebesar Rp 465,3 miliar dengan masa pekerjaan 300 hari kalender menggunakan APBN Tahun Jamak (2019-2020). Selama proses renovasi, jamaah tetap dapat melakukan kegiatan ibadah di Masjid Istiqlal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement