Jumat 23 Aug 2019 20:05 WIB

Judo Minta Tambahan TC ke Luar Negeri

PB PJSI menginginkan tambahan menjadi dua kali.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
 Atlet Judo Indonesia Amanah Nur Istiqomah (kiri).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Atlet Judo Indonesia Amanah Nur Istiqomah (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI) melalui manajer Tim Judo Indonesia untuk SEA Games 2019 Hindro Martono mengajukan penambahan pelaksanaan Training Camp (TC) di luar negeri. Semula, TC dijadwalkan satu kali, namun PB PJSI menginginkan tambahan menjadi dua kali kepada Kemenpora. Rencananya, jika permohonan tersebut dikabulkan, Tim Judo Indonesia akan melaksanakan TC di Korea Selatan dan Jepang.

Permohonan tersebut disampaikan langsung oleh Hindro Martono kepada Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pelatnas yang dipimpin Staf Ahli Kemenpora Samsudin di Padepokan Judo di Ciloto, Kabupaten Bogor, Kamis (22/8). Turut hadir para anggota Tim Monev dari beberapa unsur antara lain Komite Eksekutif KOI Bambang Rus Effendi, Pembinaan dan Wakil II Ketua Bidang Prestasi (beladiri) KONI Pusat Syamsuddin, anggota TP4P Kejaksaan Agung Tri Budi dan dua praktisi olahraga Wien Soehardjo dan Idham Darmawan.

"Pelatnas judo dimulai sejak Januari 2019. Alhamdulillah pelatnas berjalan dengan baik karena didukung fasilitas lengkap yang ada di Padepokan Judo ini," kata Hindro Martono, dalam keterangan pers yang diterima Republika.co id, Jumat (23/8).

Namun, kata Hindro, ada satu permasalahan yaitu soal frekuensi TC yang mungkin akan berpengaruh terhadap kesiapan tim Judo Indonesia berlaga di SEA Games 2019. Awalnya TC hanya di satu negara. Namun melihat perkembangan, PJSI merencanakan penambahan menjadi dua negara, yaitu di Jepang dan Korea Selatan. 

"Terkait hal ini, sesuai MoU, judo mendapat anggaran pelatnas sebesar Rp 7,1 miliar. Sejauh ini kami sudah dapat Rp 5 miliar. Sisanya mungkin dapat segera dicairkan untuk mendukung pelaksanaan TC di Jepang dan Korea Selatan," kata dia.

Martono lebih lanjut menjelaskan pelatnas judo yang dilaksanakan sejak Januari 2019 diikuti 20 atlet, masing-masing 10 putra dan 10 putri. Mereka akan bertanding di 12 nomor dari total 16 nomor (perorangan, beregu dan kata) yang dipertandingkan pada SEA Games 2019.

Ke-10 atlet putra yang dipersiapkan. yakni Johanes Kristopel Pelupessy (kelas -66kg), Budi Prasetyo (-66kg), Iksan Apriyadi (-73kg), I Kadek Pasek Karisna (-81kg), Tony Ricardo Manlolas (-90kg), Gregory Ignacilo Jeremy (-90kg), Gede Ganding Kabu Soethama (-100kg), I Gede Agastya Darma Wardana (-100kg), Embun Cahyono (nomor kata) dan Suliswanto (nomor kata). Sementara 10 atlet lainnya di kelompok putri, yakni Amanah Nur Istiqomah ( -52kg), Ni Kadek Anny Pandini (-57kg,) Syerina (-63kg), I Gusti Ayu Putu Guna Kakihara (-70kg), Fania Farid (-70kg), Tiara Arta Garthia (-78kg), I Dewa Ayu Mira Widari (+78kg),  Ike Faradiba Nurjannah (+78kg),  Lie Grace Nathalia (kata dan Cynthia Trubus Octaviani (nomor kata). Mereka digembleng oleh empat pelatih yaitu Venny Pantouw, Luky Afari, Ade Sujana dan Suwarno Awaluddin.

Menanggapi permintaan Tim Judo untuk penambahan jadwal TC di luar negeri, Staf Ahli Kemenpora, Samsudin menyatakan pihaknya perlu memastikan terlebih dahulu apakah try out sudah termasuk di dalam anggaran Rp 7 miliar yang dialokasikan untuk persiapan tim judo atau tidak.

"Sesuai mekanisme aturan. Sepanjang anggaran yang sudah digunakan bisa dipertanggungjawabkan, akan dibantu," papar Samsudin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement