Selasa 27 Aug 2019 06:18 WIB

G-7 Tawarkan Bantuan Darurat Kebakaran Amazon

Belum bisa dipastikan apakah Brasil akan menerima bantuan kebakaran Amazon dari G7.

Rep: Lintar Satria/ Red: Indira Rezkisari
Api membakar kawasan hutan Amazon di Porto Velho, negara bagian Rondonia, Brasil, Ahad (25/8).
Foto: AP Photo/Eraldo Peres
Api membakar kawasan hutan Amazon di Porto Velho, negara bagian Rondonia, Brasil, Ahad (25/8).

REPUBLIKA.CO.ID, linBIARRITZ -- Para pemimpin negara G-7 menawarkan bantuan darurat sebesar 20 juta dolar AS untuk mengatasi kebakaran hutan Amazon. Tapi Brasil menilai, tawaran ini sebagai bentuk kolonialisme.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro sempat mengatakan pemerintahannya kekurangan dana untuk mengatasi kebakaran hutan. Belum diketahui apakah Brasil akan menerima tawaran G7 tersebut.

Baca Juga

Hubungan pribadi Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Boslonaro merenggang karena krisis di Amazon. Lebih jauh lagi Bolsonaro juga mengejek istri Macron di Facebook.

"Kami segera menawarkan negara-negara Amazon yang memberi sinyal kepada kami apa yang mereka butuhkan, bantuan keuangan," kata Macron usai pertemuan G-7 di Biarritz, Selasa (27/8).

Selain menghadapi isolasi dari luar negeri atas sikapnya terhadap krisis lingkungan yang sedang terjadi, Bolsonaro juga ditekan di dalam negeri. Berdasarkan survei pada Senin (26/8) kemarin dukungan terhadapnya pada bulan Agustus turun menjadi 29,4 persen.

Banyak titik api yang terjadi di Amazon dilakukan dengan sengaja. Para pencinta lingkungan menyalahkan spekulan yang sengaja membakar lahan agar tanahnya bisa dijual ke petani atau peternak.

Di saat Amazon terbakar amarah global juga membara. Mengingat betapa pentingnya hutan Amazon bagi lingkungan. Amazon kerap disebut sebagai 'paru-paru dunia' karena banyaknya karbon diaksida yang ia serap.

Beberapa menit setelah G-7 menawarkan bantuan mereka Bolsonaro mengatakan Brasil diperilakukan sebagai 'koloni atau tanah tanpa tuan'. Ia mengecam pembentukan aliansi internasional untuk menyelamatkan Amazon. Bolsonaro menyebutnya sebagai serangan terhadap kedaulatan Brasil.  

Namun Menteri Lingkungan Brasil Ricardo Salles menyatakan pendapat yang berbeda. Salles mengatakan bantuan tersebut akan 'diterima'.

Macron mengatakan kebakaran hutan Amazon sebagai darurat global. Ia menjadikan bencana itu sebagai agenda utama dalam pertemuan G-7. Ia mengatakan, negara anggota G-7 sudah sepakat untuk memberikan bantuan nyata.

"Prancis juga akan melakukannya dengan dukungan militer dalam beberapa jam," kata Macron.

Sementara Kanada mengatakan akan mengirimkan pesawat bomber air ke Brasil untuk membantu memadamkan api. Mereka juga berkontribusi 11,30 juta dolar AS dalam bantuan darurat tersebut.

"Salah satu hal yang kami telah lihat dalam beberapa tahun terakhir karena Kanada menghadapi meningkatkannya kebakaran hutan yang semakin ekstrem adalah jaringan dukungan global dan pertemanan yang dapat saling mengandalkan," kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, dikutip dari Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement