Rabu 04 Sep 2019 00:42 WIB

JK Minta Guru atau Ustad Beri Pengajaran Lebih Modern

Para guru saat ini dituntut lebih modern untuk mengajarkan sesuatu

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Wakil Presiden Jusuf Kalla di sela-sela meresmikan asrama putri dan ruang kelas Pesantren Modern Terpadu Prof Hamka di Padang, Selasa (3/9).
Foto: Dok Setwapres
Wakil Presiden Jusuf Kalla di sela-sela meresmikan asrama putri dan ruang kelas Pesantren Modern Terpadu Prof Hamka di Padang, Selasa (3/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap para guru maupun uztad mengikuti perkembangan zaman. JK mengatakan demikian, lantaran para guru saat ini dituntut lebih modern untuk mengajarkan sesuatu yang bermanfaat jangka panjang.

"Jadi harus mendahului zamannya, karena anak anak yang dididik di sini tentu memakai ilmu itu mungkin 10-20 tahun lagi, berarti harus diajarkan ilmu yang tentunya bermanfaat 10-20 tahun bagi anak-anak mendatang," ujar JK di sela-sela meresmikan asrama putri dan ruang kelas Pesantren Modern Terpadu Prof Hamka di Padang, Selasa (3/9).

JK mengatakan, perkembangan teknologi saat ini juga mengharuskan para guru untuk terus meningkatkan mutu dan kualitasnya. JK menerangkan, itu lantaran para guru tidak boleh tertinggal informasi dari murid-muridnya sendiri.

"Karena kemajuan dan perubahan dasar pada teknologi menyebabkan murid-murid lebih tahu dulu sesuatu daripada gurunya, karena kalau tidal sempat ke Pak guru dia nanya Pak Google, dan ada jawabannya," ujar JK.

"Maka di samping mutu murid, bagaimana meningkatkan mutu guru, kalau guru ustad/ustazah tidak memiliki suatu pengetahuan cukup dan moden maka sekolah ini tidak sesuai dengan yang kita harapkan," ujar JK lagi.

Selain itu, JK juga menekankan pentingnya para guru maupun ustaz memiliki pemahaman keagamaan jalan tengah atau wasathiyah di tengah meningkatnya semangat keagamaan saat ini. Ia mengatakan, saat ini masjid-masjid dipenuhi jamaah, bahkan perkantoran maupun pusat perbelanjaan terdapat rumah ibadah.

"Ini menunjukkan suatu keinginan dan kehausan beribadah. Namun, semua itu dibutuhkan suatu pemahaman keagamaan menengah, wasathiya/jalan tengah, tidak ke kiri, tidak ke kanan, apalagi sangat kiri atau sangat kanan atau radikal," kata JK.

JK mengatakan, akibat perkembangan zaman saat ini, pengetahuan dan politik juga mengubah sifat-sifat keagamaan. JK juga mencontohkan Arab Saudi yang sekarang mulai menyesuaikan perkembangan zaman.

"Di Saudi zaman dulu berfoto saja haram. Apalagi nonton bioskop, atau perempuan mengemudi mobil juga haram, karena sekarang kemajuan teknologi tidak bisa dibatasi, nggak bisa nonton, bisa lewat HP, yaudah semuanya sudah bebasin aja, semua orang bisa nonton bioskop asal dibatasi filmnya," ujar JK.

Dalam kesempatan itu, hadir juga mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Ma'arif atau Buya Syafii. JK pun memuji semangat Buya yang terus mendorong pemerintah dan turut bantu membangun pesantren Modern tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement