Kamis 05 Sep 2019 07:33 WIB

Kementan Gunakan Drone untuk Tanam Benih di Lahan Rawa

Penggunaan drone diharapkan bisa mendongkrak luas tanam dan mempercepat tanam padi

Red: Nidia Zuraya
Seorang petani menyemprotkan pestisida pada tanaman padi di areal sawah.
Foto: Antara
Seorang petani menyemprotkan pestisida pada tanaman padi di areal sawah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menggunakan drone untuk menebar benih padi di lahan rawa yang seluas 3.591 hektare di Desa Muara Padang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan Andi Nur Alam Syah menjelaskan penanaman padi dengan drone ini merupakan bagian dari target penanaman 200 ribu hektare untuk Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) di Provinsi Sumatera Selatan hingga Oktober 2019.

"Tanam padi menggunakan drone ini dapat mempercepat waktu tanam. Pengolahan lahan dan panen di lahan rawa ini juga menggunakan mekanisasi modern," kata Andi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (5/9).

Baca Juga

Penanaman padi di Desa Muara Padang, Kecamatan Muara Padang, menggunakan drone ini merupakan upaya percepatan tanam dan mendongkrak luas tanam di musim kemarau yang tengah berlangsung. Andi mengatakan drone ini memiliki keunggulan mampu menebar benih untuk satu hektare lahan selama 1 jam dengan kapasitas 50-60 kg per hektare, sedangkan jika menggunakan cara manual memakan waktu hingga empat jam jika dikerjakan satu orang.

Drone penebar benih ini juga mampu bekerja mandiri sesuai pola atau alur yang sudah dibuat pada perangkat android dan dipandu oleh GPS. Drone ini mampu melakukan "resume operation" secara otomatis, sehingga pengerjaan yang tertunda dapat dilanjutkan kembali agar tidak terjadi overlap dalam penanaman.

Ketahanan baterai pesawat tanpa awak dengan pengendali jarak jauh ini mampu beroperasi selama 20 menit dengan kapasitas angkut maksimal 6 kg benih padi.

"Adanya percepatan tanam ini membuat optimal kerja alat mesin pertanian, seperti traktor dan escavator. Awalnya hanya bekerja 8 jam per hari menjadi 16 jam per hari," kata Andi.

Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikuktura Provinsi Sumatera SelatanIlfantriamenegaskan lewat Program Serasi, selain bantuan alat mesin pertanian modern, juga dibangun tanggul, saluran tersier, saluran konektivitas, pompa dan pintu air.

Program Serasi ini juga terbukti meningkatkan luas tanam dan indeks pertanaman. Total luas lahan sawah Provinsi Selatan mencapai 739.395 ha, sebagiannya hanya bisa ditanam satu kali setahun, namun kini menjadi 2 sampai 3 kali setahun.

"Tahun 2020 nanti, kami harapkan bisa dituntaskan lagi sisa lahan rawa yang belum digarap. Target yang diberikan Menteri Pertanian tambah 200.000 ha tahun depan itu. Kami optimis bisa capai," kata Ilfantria.

Petani sekaligus Koordinator Lapangan UPJA Kecamatan Air Salek, Banyuasin, Zaenuddin Arifin, mengaku merasakan manfaat adanya Program Serasi Kementan. Dari kehadiran drone tebar benih ini, dapat menghemat tenaga kerja, biaya dan waktu.

"Kami mendapatkan bantuan traktor roda 4 juga sebanyak 14 unit. Penanaman padi menjadi cepat dan biaya yang dikeluarkan hemat. Kemudian tanam pakai drone ini menghemat biaya dan waktu juga," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement