REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana membentuk badan layanan usaha daerah (BLUD) untuk mengelola Stadion Manahan. Pengelolaan stadion yang diproyeksikan menjadi mini Gelora Bung Karno (GBK) tersebut oleh BLUD direncanakan mulai tahun depan.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menyatakan pembentukan BLUD berada di bawah Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Solo. Dengan dibentuknya BLUD, maka pengelolaan stadion bisa dikerjasamakan dengan pihak ketiga.
Wali Kota menilai, pengelolaan stadion melalui BLUD akan menguntungkan Pemkot. Sebab, kerjasama dengan pihak ketiga diharapkan bisa menopang anggaran pemeliharaan stadion. Terlebih, anggaran pemeliharaan dipastikan meningkat setelah Stadion Manahan selesai direnovasi oleh pemerintah pusat.
"Nantinya tidak ada anggaran pemeliharaan dari APBD. Kalau mau, dilelang saja pekerjaan pemeliharaannya. Pasti banyak yang mau," ucap Wali Kota kepada wartawan, Rabu (4/9).
Dia menambahkan, pengelolaan stadion di bawah BLUD menyerupai pengelolaan Stadion Gelora Bung Karno (GBK).
Sementara itu, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dispora Kota Solo, Heni Handayani, membenarkan terkait rencana pembentukan BLUD yang mengelola Stadion Manahan. BLUD tersebut ditargetkan beroperasi mulai Januari 2020.
"Selama dua bulan ke depan, kami akan melakukan kajian persiapan pembentukan lembaga tersebut," ucapnya.
Nantinya, jika pembentukan BLUD direalisasikan, maka pengelolaan Stadion Manahan akan dipisahkan dengan pengelolaan fasilitas olahraga lain yang ditangani Dispora. Saat ini Dispora Kota Solo mengelola kompleks Stadion Manahan, Stadion Sriwedari, Lapangan Kottabarat dan sembilan lapangan lainnya di Kota Solo.
