Sabtu 07 Sep 2019 21:30 WIB

Medvedev, Petenis Emosional yang Buat Kejutan di AS Terbuka

Selangkah lagi, Medvedev memiliki peluang untuk meraih gelar grand slam pertamanya.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Daniil Medvedev
Foto: (AP Photo/Adam Hunger
Daniil Medvedev

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Setahun yang lalu, Daniil Medvedev langsung tersingkir di babak pertama Grand Slam AS Terbuka. Namun petenis asal Rusia tersebut memberikan kejutan dalam AS Terbuka 2019. Kejutan pertama, ia menumbangkan Roger Federer di perempat final.

Lalu, Medvedev menaklukkan Grigor Dmitrov di semifinal. Ia besok akan bertemu dengan Rafael Nadal di final untuk bisa mendapatkan trofi grand slam pertama.

Medvedev juga menjadi pemain pertama yang lolos ke final AS Terbuka di usia 23 tahun, sejak Novak Djokovic pada 2010. Kebangkitan Medvedev itu dimulai pada Januari 2018, ketika ia merekrut pelatih Giller Cervara. Keduanya bertemu ketika Medvedev meninggalkan Rusia untuk mencari latihan yang memiliki kualitas lebih tinggi. Pencarian itu membuatnya menetap di selatan Prancis, Cannes, tempat saudara perempuannya tinggal.

Selama di Cannes, Medvedev sebenarnya telah bekerjavsama dengan berbagai mentor, hingga akhirnya ia dan Cervara membuat perjanjian eksklusif pada akhir 2017. Medvedev memang memiliki masalah pada emosinya. Sebagai pemain junior, ia kerap berteriak dengan pelatih maupun orang lain di sela-sela pertandingan. Bahkan, saat Wimbledon 2017, ia melempar koin ke wasit setelah kalah di putaran kedua.

''Saya sebenarnya tidak tahu mengapa semua setan (dalam diri saya) keluar saat saya bermain tenis, khususnya saat saya masih junior. Saya punya banyak masalah dengan sikap saya,'' kata Medvedev usai mengalahkan Dimitrov dikutip dari ESPN, Sabtu (7/9).

Oleh karena itulah, Cervara berharap bisa membantu Medvedev mengendalikan emosinya di lapangan. Kesan pertamanya dengan Medvedev tak berjalan dengan baik. Keduanya sempat bertengkar pada babak pembuka kejuaraan Challenger pada 2018, kejuaraan tennis yang setara dengan baseball Triple-A. Sejak saat itu, Cervara mulai membangun komunikasi yang baik baik dengan anak asuhnya tersebut.

Sepekan kemudian, Medvedev mulai bangkit saat melaju hingga ke final Austalian Open TuneUp, lawan Alex de Minaur. Ia menang dalam laga tersebut setelah sempat tertinggal dan merebut gelar pertama. ''Itu adalah kemenangan besar bagi kami. Itu menunjukkan proses kami berhasil,'' jelas Carvera.

Sejak saat itu, Medvedev pun memenangkan empat gelar lagi, termasuk Cincinnati Masters pada bulan Agustus. Selangkah lagi, Medvedev memiliki peluang untuk meraih gelar grand slam pertamanya, jika mampu menaklukkan Rafael Nadal di final. Dengan kemampuan stamina, fisik, dan mentalnya, bukan tidak mungkin Medvedev kembali membuat kejutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement