Sabtu 07 Sep 2019 22:35 WIB

Kaji Naskah Melayu Lama, UIN Palembang Dirikan Pusat Kajian

Pusat Kajian Manuskrip Keagamaan Nusantara untuk lestarikan naskah.

Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Naskah Kuno
Ilustrasi Naskah Kuno

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG— Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang menyiapkan Pusat Kajian Manuskrip Keagamaan Nusantara dalam upaya mengembangkan penelitian naskah-naskah Melayu lama.

Wakil Rektor I UIN Raden Fatah Palembang, Ismail Sukardipada, Sabtu (7/9;), mengatakan Pusat Kajian Manuskrip Keagamaan Nusantara (PKMKN) akan mengumpulkan sebanyak mungkin manuskrip lama kemudian meneliti dan mempublikasikannya.

Baca Juga

"Selama ini di Pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang sudah ada Majelis Reboan yang membahas tentang manuskrip, semoga majelis ini bisa dikembangkan lewat kolaborasi dengan Fakultas Adab dan Humaniora agar penelitiannya lebih dalam," katanya.

Menurut dia, Sumatra Selatan pernah menjadi pusat kajian sastra Melayu Nusantara pada abad ke-17 sampai abad ke-19.

"Bukti-bukti peninggalan pusat kajian sastra Melayu itu sangat banyak, tapi banyak yang belum digali secara serius dari sisi manuskrip, di situlah UIN RF mengambil peran," katanya.

Dia mengatakan PKMKN akan menjadi bagian dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Lektur Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi Kementerian Agama.  

Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah Palembang, Norhuda, mengatakan pusat kajian itu sangat penting bagi kemajuan budaya literasi Sumatra Selatan. Dulu ulama di Sumsel sudah aktif menulis tentang ajaran Islam dan menjadi rujukan dinusantara, namun selain itu ada juga manuskrip-manuskrip yang membahas mengenai medis, sosial, dan disiplin ilmu lainnya. “Inilah yang perlu digali lagi," katanya. 

Dia berharap hasil-hasil penelitian Pusat Kajian Manuskrip Keagamaan Nusantara nantinya bisa menjadi rujukan para peneliti dari berbagai disiplin ilmu.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement