Selasa 10 Sep 2019 09:07 WIB

Simon Ultimatum Skuat Garuda

Pemain timnas harus melupakan kekalahan atas Malaysia saat jumpa Thailand malam nanti

Red: Budi Raharjo
Pemain Timnas Indonesia Irfan Bachdim (kanan), Rizky Pellu (tengah) dan Alberto Goncalves (kiri) mengikuti sesi latihan resmi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (9/9/2019).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Pemain Timnas Indonesia Irfan Bachdim (kanan), Rizky Pellu (tengah) dan Alberto Goncalves (kiri) mengikuti sesi latihan resmi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (9/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, Pelatih tim nasional (timnas) Indonesia, Simon McMenemy, mencoba terus meningkatkan mentalitas skuat Garuda jelang pertandingan kedua kualifikasi Piala Dunia 2022 kontra Thailand di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Selasa (10/9) malam WIB. Menurut dia, tidak mudah bagi pasukannya melupakan kekalahan 2-3 dari Malaysia pada laga pertama kualifikasi pekan lalu.

"Besok (nanti malam) pertandingan besar, kami masih susah move on dari pertandingan terakhir (kalah dari Malaysia), masih ada pemain yang sedih. Namun, kami profesional, hidup kami ditentukan karena kami menang," kata Simon dalam konferensi pers jelang laga, Senin (9/9).

Baca Juga

Simon menegaskan, sudah memberi 'ultimatum' pada anak asuhnya untuk tampil dengan kualitas sama dengan laga melawan Malaysia atau lebih baik saat menghadapi Thailand. Menurut dia, penentuan kualitas tim dapat dibuktikan saat mampu bangkit dari kekalahan. "Satu hal yang saya suka dari pemain (Indonesia) adalah keinginan untuk bangkit," ujar pelatih asal Skotlandia itu.

Meski para pemainnya sempat keletihan menghadapi jadwal pertandingan yang padat, Simon memastikan stamina anak asuhnya tetap terjaga hingga 90 menit. Sebab, ia menekankan untuk tetap menjaga tempo permainan di babak kedua untuk mencegah terulangnya kesalahan pada laga sebelumnya.

"Tantangannya adalah cara bermain bagus di babak kedua, saya akan mengatur stamina pemain agar tak terlalu boros. Pemain siap secara fisik dan mental. Mungkin banyak kritik, tapi pemain saya adalah petarung," ujarnya menegaskan.

Soal kekuatan Thailand, Simon menilai permainan Tim Gajah Putih itu akan tetap menakutkan meski hanya menurunkan 10 pemain. "Mereka punya teknik dan pemain yang bermain di luar negeri. Tantangannya tentu beda ketika lawan Thailand. Pendekatan strategi harus lebih kuat," kata Simon.

Ia menilai, kualitas yang dimiliki Thailand sangat berbeda dengan tim lain di Asia Tenggara. Secara rekor, ia juga mengakui Indonesia masih kalah dengan Thailand, yakni tiga kemenangan dari total 13 pertemuan sejak 1997. "Namu, rekor itu ada untuk dipecahkan. Walaupun lawan Brasil, Inggris, tidak ada bedanya. Setiap tim punya kesempatan untuk menang," ujarnya.

Pelatih asal Skotlandia itu menegaskan kepada pemainnya untuk tetap fokus dalam 90 menit pertandingan. Simon berpendapat, kualitas sebuah tim dibuktikan dari kemampuan bangkit dari keterpurukan pada laga-laga sebelumnya.

"Tantangannya adalah cara bermain bagus di babak kedua, saya akan mengatur stamina pemain agar tak terlalu boros," katanya. "Pemain siap secara fisik dan mental. Mungkin banyak kritik tapi pemain saya adalah petarung."

Kiper sekaligus kapten timnas, Andritany Ardhiyasa, menyatakan siap mengembalikan kepercayaan masyarakat Indonesia saat menghadapi Thailand. "Kekalahan kemarin (dari Malaysia) sangat menyedihkan. Kami akan fokus mengembalikan kepercayaan masyarakat Indonesia dengan kemenangan," kata Andritany dalam konferensi pers jelang laga, Selasa (9/9).

Ia dan pemain lain tak ingin terlalu berlarut-larut dalam keterpurukan pascakekalahan atas Malaysia. Mengemban dua posisi vital sebagai kiper dan kapten membuatnya siap dikritik soal performanya di bawah mistar gawang. "Secara fisik dan mental saya siap. Saya biasa dikritik karena itu bagian dari pekerjaan saya," ujar dia.

Dari segi statistik, yang menunjukkan Indonesia hanya menang tiga kali dari total 13 pertemuan kontra Thailand, tak dipusingkan Andritany. Menurut dia, semua tim memiliki kesempatan yang sama untuk menang.

Sebagai pemimpin skuat di atas lapangan, ia sudah memupuk kepercayaan diri tampil di depan puluhan ribu suporter yang akan datang langsung ke stadion. "Mau lawan Brasil, Inggris, apa pun itu sama saja. Kami hanya ingin menang," kata dia.

photo
Pelatih timnas Thailand, Akira Nishino (kanan).

Pelatih tim nasional Thailand, Akira Nishino, menegaskan, pihaknya akan tetap ofensif meski kehilangan salah satu penyerangnya saat melawan Indonesia nanti. Ia tak memusingkan Thitipan Puangchan yang harus absen karena pelanggaran kerasnya terhadap pemain Vietnam dalam laga sebelumnya beberapa waktu lalu. "Kami tetap mengincar menang. Striker kami memang berkurang, tapi kesempatan menang tetap ada," kata Akira dalam konferensi pers jelang laga di Jakarta, Senin (9/9).

Meski baru beberapa bulan melatih Thailand, ia sudah memperhatikan karekter permainan Indonesia dalam beberapa laga terakhir. Menurut dia, Indonesia merupakan salah satu tim yang sulit dikalahkan di Asia Tenggara. "Saya menginstruksikan para pemain untuk saling berkomunikasi efektif," ujarnya.

Kiper sekaligus kapten timnas Thailand, Kawin Thammasatchanan, mewaspadai pergerakan Rizky Pellu dan Alberto Goncalves di zona kekuasaannya. "Rizky punya skill dan talenta yang bagus. Strikernya juga, tapi kami punya cara menghadapi itu," ujar dia. n muhammad ikhwanuddin, ed: gilang akbar prambadi

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement