Selasa 17 Sep 2019 11:20 WIB

Anthony Ginting Harus Ekstra Fokus untuk Pertahankan Gelar

Hingga kini Anthony masih belum bisa mengulang sukses di level super 1000.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Anthony Sinisuka Ginting
Foto: dok. PBSI
Anthony Sinisuka Ginting

REPUBLIKA.CO.ID, CHANGZHOU -- Masih lekat di ingatan saat Anthony Sinisuka Ginting merebut gelar juara di China Open 2018. Tak hanya berhasil merebut gelar turnamen super 1000 pertama, perjalanan Anthony menuju gelar tersebut sangatlah dramatis.

Menuju podium juara, Anthony mengalahkan para pemain terbaik dunia. Di antaranya Lin Dan (China), Viktor Axelsen (Denmark), Chen Long (China), Chou Tien Chen (Taiwan), dan puncaknya menumbangkan pemain nomor satu dunia asal Jepang, Kento Momota.

Akan tetapi, hingga saat ini Anthony masih belum bisa mengulang sukses di level super 1000. Penampilannya sempat menurun sejak akhir tahun lalu. Sempat bangkit dan menapaki final di Singapore Open 2019 dan Australia Open 2019, ia masih belum juga bisa meraih gelar juara. 

Sebagai juara bertahan, tentu bukan hal mudah bagi Anthony untuk mempertahankan gelar. Apalagi menuju Olimpiade Tokyo 2020, persaingan di setiap nomor semakin ketat.

"Anthony harus betul-betul lebih ekstra fokus. Hal-hal seperti pengaturan strategi, persiapan yang lebih detail, mungkin hal-hal yang kita tahulah kadang ada hal di luar lapangan yang mempengaruhi. Dia harus bisa lebih profesional lagi. Sudah saatnya juga, lawan yang dihadapi pun bukan baru sekali-dua kali, sudah sering bertemu," ujar Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (17/9).

Di babak pertama China Open 2019, Anthony akan bertemu dengan Kenta Nishimoto dari Jepang. Skor pertemuan sementara sama kuat 2-2 untuk kedua pemain. Pada pertemuan terakhir di Singapore Open 2019, Anthony menang straight game atas Nishimoto dengan skor 21-10, 21-16.

"Anthony harus lebih siap di lapangan, sudah saatnya mengemban tanggungj awab dan bisa mencapai target untuk bisa memudahkan ke olimpiade. Jangan sampai rankingnya turun, nanti terlempar (rankingnya), harus waspada pada diri sendiri, dan waspada dengan lawan," ujar Susy.

Sementara itu, kepala pelatih tunggal putra PBSI, Hendry Saputra mengatakan, Anthony harus tetap bermain di polanya saat berhadapan dengan Nishimoto. "Harus main di pola dia, harus fokus, karena bukan cuma dia yang bermain tapi juga pikirannya bermain. Dia harus bisa mengatur itu. Anthony juga tidak boleh sering-sering 'buang bola', jangan melakukan kesalahan sendiri," kata Hendry.

Selain Anthony, sektor tunggal putra mengirim Jonatan Christie dan Shesar Hiren Rhustavito serta Tommy Sugiarto ke China Open 2019. Sayangnya, Jonatan dan Shesar harus saling berhadapan di babak pertama. Sedangkan, Tommy akan bertemu Wong Wing Ki Vincent dari Hong Kong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement