Senin 23 Sep 2019 07:16 WIB

Penentuan Tarif Tol Layang Masih Alot

Tidak akan dibuat gerbang khusus untuk menggunakan Tol Layang Jakpek.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Dwi Murdaningsih
Jajaran petinggi PT Jasa Marga (Persero) saat meninjau lokasi seksi III Jalan Tol Japek II Selatan di Desa Cigelam dan Mulyamekar, Kecamatan Babakan Cikao, Purwakarta, Kamis (18/7).
Foto: dok. Humas Japek II Selatan
Jajaran petinggi PT Jasa Marga (Persero) saat meninjau lokasi seksi III Jalan Tol Japek II Selatan di Desa Cigelam dan Mulyamekar, Kecamatan Babakan Cikao, Purwakarta, Kamis (18/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tol Layang Jakarta-Cikampek (Jakpek) direncanakan akan beroperasi dengan tarif pada musim mudik Natal dan Tahun Baru 2019. Hanya saja saat ini penentuan tarif jalan tol yang dibangun oleh anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk yakni PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JCC) itu masih alot.

"Nah itu (penentuan tarif masih pembahasan cukup alot juga karena masing-masing semuanya harus tercapai," kata Direktur JJC Djoko Dwijono di kilometer 13 Tol Layang Jakpek, Ahad (22/9).

Baca Juga

Hanya saja, Djoko mengatakan bisa saja nantinya tarif Tol Layang Jakpek dapat terintegrasi sistem operasinya. Dengan begitu, Djoko memastikan tidak akan dibuat gerbang khusus untuk menggunakan Tol Layang Jakpek.

Djoko menambahkan saat ini hal tersebut masih menunggu keputusan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). "Apakah integrasi atau tidak atau ada yang lain lagi itu dari Kementerian PUPR yang menetapkan," ujar Djoko.

Meskipun begitu, Djoko menjelaskan jika disesuaikan dengan  Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PJJT), Tol Layang Jakpek tarifnya Rp 1.250 perkilometer. Terlebih, Djoko mengatakan PT JJC merupakan entitas tersendiri yang terpisah dengan Jasa Marga.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengharapkan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Jakpek) bisa mempersingkat waktu tempuh menuju Bandung. Saat ini progres pembangunan tol tersebut per September 2019 mencapai 96,57 persen.

"Monil yang dari Jakarta menuju Bandung yang selama ini lebih dari empat jam, kami harap bisa kurang dari tiga jam (setelah Jalan Tol Layang Jakpek beroperasi)," kata Budi saat memantau pengerjaan proyek di kilometer 13 Tol Layang Jakpek, Ahad (22/9).

Untuk itu, Budi menegaskan saat ini harus direncanakan dengan baik terkait bagaiman atribusi Tol Layang Jakarta-Cikampek. Hal tersebut terkait penentuan karakter kendaraan yang bisa melintas Tol Layang Jakpek.

Nantinya setelah proyek tersebut selesai, Budi menilai kemacetan di Tol Jakpek selama ini yang terdampak dari pembangunan tersebut juga akan hilang. "Paling tidak satengah jam sampai satu jam akan bertambah lebih cepat degan ini (Tol Layang Jakpek)," ujar Budi.

Dengan begitu, Budi menegaskan konektivitas dari Jakarta menuju Bandung, Kertajati, dan karawang akan lebih baik. Terlebih, Budi menargetkan Jalan Tol Layang Jakpek akan dioperasikan saat masa mudik Natal dan Tahun Baru 2019.

Tol Layang Jakpek merupakan ruas jalan tol yang membentang dari Cikunir hingga Karawang Barat dengan total panjang 36,4 kilometer. Jalan tol tersebut berfungsi untuk menambah kapasitas Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting yang saat ini kerap mengalami kepadatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement