Senin 23 Sep 2019 07:33 WIB

Tol Layang Jakpek Persingkat Waktu Tempuh ke Bandung

Progres pembangunan tol tersebut per September 2019 mencapai 96,57 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Dwi Murdaningsih
Jajaran petinggi PT Jasa Marga (Persero) saat meninjau lokasi seksi III Jalan Tol Japek II Selatan di Desa Cigelam dan Mulyamekar, Kecamatan Babakan Cikao, Purwakarta, Kamis (18/7).
Foto: dok. Humas Japek II Selatan
Jajaran petinggi PT Jasa Marga (Persero) saat meninjau lokasi seksi III Jalan Tol Japek II Selatan di Desa Cigelam dan Mulyamekar, Kecamatan Babakan Cikao, Purwakarta, Kamis (18/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengharapkan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Jakpek) bisa mempersingkat waktu tempuh menuju Bandung. Saat ini progres pembangunan tol tersebut per September 2019 mencapai 96,57 persen.

"Monil yang dari Jakarta menuju Bandung yang selama ini lebih dari empat jam, kami harap bisa kurang dari tiga jam (setelah Jalan Tol Layang Jakpek beroperasi)," kata Budi saat memantau pengerjaan proyek di kilometer 13 Tol Layang Jakpek, Ahad (22/9).

Baca Juga

Untuk itu, Budi menegaskan saat ini harus direncanakan dengan baik terkait bagaiman atribusi Tol Layang Jakarta-Cikampek. Hal tersebut terkait penentuan karakter kendaraan yang bisa melintas Tol Layang Jakpek.

Nantinya setelah proyek tersebut selesai, Budi menilai kemacetan di Tol Jakpek selama iini yang terdampak dari pembangunan tersebut juga akan hilang. "Paling tidak satengah jam sampai satu jam akan bertambah lebih cepat degan ini (Tol Layang Jakpek)," ujar Budi.

Budi menegaskan konektivitas dari Jakarta menuju Bandung, Kertajati, dan karawang akan lebih baik. Terlebih, Budi menargetkan Jalan Tol Layang Jakpek akan dioperasikan saat masa mudik Natal dan Tahun Baru 2019.

Budi menambahkan semua pihak terkait termasuk PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan kontraktornya bisa memperhatikan keselamatan tol layang setinggi enam meter tersebut. "Artinya hal-hal detil bisa dielaborasikan dan skenario tentang kejadian apapun bisa dilakukan sehingga ada rencana A dan B bagaimana arus lalu lintas, bagaimana memberikan rekeomendasi bagi para pengendara," ungkap Budi.

Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk masih terus menggarap pengerjaan tol layang Jakarta-Cikampek (Jakpek). Direktur Operasi II Waskita Karya Bambang Rianto mengatakan tol tersebut ditargetkan beroperasi saat  masa mudik Natal dan Tahun Baru 2019.

"Progres kami (pengerjaan Tol Layang Jakpek) 96,5 persen. Ditargetkan selesai akhir Oktober 2019," kata Bambang.

Setelah konstruksi selesai pada akhir Oktober 2019, Bambang memastikan jalan tol tersebut akan melakukan uji beban yang akan dilakukan besok (23/9). Uji beban tersebut dilakukan dengan melibatkan sebanyak 16 truk yang akan melintas.

"Uji beban akan ada 16 truk masing-maaing dibebani 40 ton setelah itu bertahap akan nelakukan uji laik operasi. Jadi total konstruksi selesai Oktober 2019," ucap Bambang.

Tol Layang Jakpek merupakan ruas jalan tol yang membentang dari Cikunir hingga Karawang Barat dengan total panjang  36,4 kilometer. Jalan tol tersebut berfungsi untuk menambah kapasitas Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting yang saat ini kerap mengalami kepadatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement