Senin 23 Sep 2019 18:58 WIB

9 Terduga Teroris Ditangkap di Jakarta dan Bekasi

Sembilan orang terduga teroris ini termasuk dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah.

Red: Ratna Puspita
Ahli bahan peledak (penjinak bom) dari Tim Densus 88 Anti Teror Polri bersiap meledakan bom yang ditemukan dari lokasi tempat tinggal terduga teroris di Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (23/9/2019).
Foto: Antara/Muhammad Adimadja
Ahli bahan peledak (penjinak bom) dari Tim Densus 88 Anti Teror Polri bersiap meledakan bom yang ditemukan dari lokasi tempat tinggal terduga teroris di Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (23/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap 9 orang terduga teroris di Tambun, Bekasi dan Cilincing, Jakarta. Sembilan orang terduga teroris ini termasuk dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan terduga teroris yang pertama ditangkap adalah SN dan AZ secara bersamaan pada pukul 05.35 WIB di Tambun, Bekasi. Selanjutnya H ditangkap pukul 06.05 WIB di Tambun, Bekasi serta IG pada waktu yang sama di Tambun, Bekasi.

Baca Juga

Densus 88 kemudian menangkap AR pada pukul 07.05 WIB di Tambun Utara bersama istrinya, S. Penangkapan dilanjutkan dilakukan terhadap AS di Bekasi Utara dan terakhir MA alias Muri pada pukul 08.30 WIB di daerah Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara.

"Selanjutnya atas nama I ditangkap dan sedang didalami. I ditanggap di Jakarta Barat, diduga mengikuti giat idad (kesiapan individu) di Bogor," ujar Dedi Prasetyo di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin (23/9).

Untuk barang bukti yang diambil dari lokasi penangkapan, di antaranya dari terduga teroris M di Cilincing berupa bahan bom berdaya ledak tinggi TATP dalam jumlah banyak dan sudah dirakit untuk aksi amaliah. Densus 88 juga menyita berbagai macam senjata api, senjata tajam serta panci untuk bom panci dari terduga teroris H.

"Ini akan digabung dengan yang tertangkap di Jakarta Utara. Semua terkoneksi," kata Dedi Prasetyo.

Hingga kini, Densus 88 masih melakukan pengejaran terhadap kelompok itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement