Rabu 25 Sep 2019 14:46 WIB

Saat Greta Thunberg Balas Ejekan Donald Trump

Greta membalas Trump dengan mengganti bio di Twitternya.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Aktivis lingkungan dari Swedia Greta Thunberg saat berbicara di Climate Action Summit di Majelis Umum PBB di Markas PBB, New York, Senin (23/9).
Foto: AP Photo/Jason DeCrow
Aktivis lingkungan dari Swedia Greta Thunberg saat berbicara di Climate Action Summit di Majelis Umum PBB di Markas PBB, New York, Senin (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Aktivis perubahan iklim asal Swedia Greta Thunberg membalas upaya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengejeknya saat berpidato perihal pemanasan global beserta dampaknya di PBB. Saat menyampaikan pidatonya, mimik Thunberg begitu emosional dan sesekali suaranya bergetar saat menyinggung kerusakan lingkungan dan masa depan bumi.

Cuplikan pidato remaja berusia 16 tahun itu dirilis banyak media, satu di antara oleh majalah Wired melalui akun Twitter resminya. Dalam video yang diunggah, Wired mengutip dua kalimat Thunberg yang menyatakan orang-orang menderita, sekarat, dan ekosistem hancur. Sementara para pemimpin dunia memedulikan pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga

Video yang diunggah Wired itu dikomentari 57,8 ribu orang, termasuk oleh akun Twitter resmi Trump. Dalam cicitannya, Trump agak mengejek Thunberg dengan mengatakan, “Dia tampak seperti gadis muda yang sangat bahagia menantikan masa depan yang cerah dan indah. Sangat menyenangkan untuk dilihat.”

photo
Sumber: Twitter

Pernyataan Trump tentu bertolak belakang dengan ekspresi dan pesan yang disampaikan Thunberg. Merespons hal itu, Thunberg menukil cicitan Trump dan mencantumkannya di biografi akun Twitter pribadinya. Thunberg menulis, “Seorang gadis muda yang sangat bahagia menantikan masa depan yang cerah dan indah.”

Dalam sebuah video yang dirilis Reuters, Trump sempat melintas di hadapan Thunberg di PBB. Thunberg tampak memelototi Trump. Mimik dan ekspresi Thunberg saat melihat Trump pun viral di media sosial.

Sejak Agustus 2018, Thunberg selalu bolos sekolah setiap Jumat. Dia melakukan aksi protes di depan gedung parlemen Swedia. Meskipun hanya sendiri, Thunberg tetap menyuarakan keprihatinannya atas perubahan iklim dan pemanasan global.

Video: Youtube/Guardian News

Aksi Thunberg kemudian menginspirasi jutaan anak di seluruh dunia untuk melakukan tindakan serupa. Mereka bolos sekolah dan turun ke jalan untuk menyuarakan ancaman perubahan iklim bagi kehidupan bumi. Aksi global tersebut kemudian diberi nama “Friday for the Future”.

Berkat komitmen dan kegigihannya, Thunberg masuk dalam bursa calon penerima Hadiah Nobel Perdamaian. Dia cukup difavoritkan untuk memperoleh penghargaan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement