Ahad 29 Sep 2019 16:42 WIB

Beras Surplus, Mentan Sebut Bulog Bakal Sewa Gudang

Stok beras di gudang Bulog mencapai 2,5 juta ton.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja memanggul karung beras Bulog di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (4/7/2019).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Pekerja memanggul karung beras Bulog di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (4/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengaku mendengar informasi bahwa gudang beras Bulog saat ini kapasitasnya penuh untuk menyimpan produksi beras nasional. Berdasarkan informasi yang dia terima, stok beras di gudang Bulog telah mencapai 2,5 juta ton.

Dengan jumlah stok itu, Amran memastikan kebutuhan beras nasional dapat terpenuhi. Bahkan, pasokan produksi beras tahun ini mampu mencapai ekspor. Dia juga mengaku bahwa suplai beras yang diklaim melimpah itu membuat Perum Bulog menyewa gudang tambahan untuk mengatasi penumpukan beras.

Baca Juga

"Stok beras berlimpah, ini menyebabkan  Perum Bulog sampai menyewa gudang tambahan untuk mengatasi penumpukan stok beras", ungkap Amran dan disetujui perwakilan Bulog Jawa Tengah yang hadir pada acara peringatan Hari Tani 2019 di  Kawasan Pantai Widuri Pemalang, Jawa Tengah, Ahad (29/9) sebagaimana dalam siaran pers yang diterima Republika.

Amran mengungkapkan banyak terima kasih nya pada seluruh petani di Indonesia, karena telah bekerja keras meningkatkan hasil produksi beras. Menurut Amran, produksi beras bukan hanya terjadi di Jawa Tengah namun hingga ke Merauke. Menurutnya beberapa waktu lalu legislator komisi IV asal Papua menyampaikan masalah baru akibat produksi beras yang tinggi, dan Bulog kesulitan menyimpannya.

Hari tani nasional

Hari Tani Nasional yang jatuh setiap 24 September dan dirayakan terutama oleh petani sebagai pengingat bahwa pada tanggal itu tahun 1960, Presiden Republik Indonesia Soekarno menetapkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UU PA). 

Amran menyampaikan, tema acara  yang diusung kali ini yakni berupaya meningkatkan minat petani milenial sesuai dengan program Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mempersiapkan serta menarik generasi milenial untuk terjun ke dunia pertanian menuju pertanian modern. Dengan teknologi canggih, kata dia, petani milenial bakal tertarik dengan pertanian.

"Tidak mungkin kita dapat bertanding dengan luar negri tanpa tekonologi ," ucap Amran.

Pihaknya menyebut, guna mendukung hal itu pemerintah telah menyakurkan alat mesin pertanian sebanyak 400 ribu unit ke seluruh nusantara. Dalam acara peringatan hari tani ini, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, juga turut ucapkan terima kasihnya kepada pemerintah karena sudah memberikan bantuan pada petani Jawa Tengah sehingga saat ini sudah bisa menjadi provinsi yang membantu Indonesia menuju Lumbung Pangan.

"Pak Menteri terima kasih, Alsintannya banyaknya minta ampun," ucap Ganjar.

Ganjar menyampaikan bahwa Jawa Tengah saat ini sedang menggalakkan anak-anak muda untuk bertani agar dapat berkontribusi dalam capaian daulat pangan nasional. Salah satu

Eksportir Beras Organik yang juga petani milenial, Jatu, mengatakan,  saat ini pihaknya sudah mampu melakukan ekspor ke negara Eropa antara lain komoditi buah, sayuran, serta beras organik.

"Saya sudah ekspor ke Eropa khususnya Italia, ke depannya kita akan tetap tembus pasar lain," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement