Sabtu 05 Oct 2019 19:43 WIB

Saat Menag Menjelajahi Masjid Megah di Roma

Menag Lukman Hakim Saifuddin mengunjungi Masjid Roma

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Roma dikenal sebagai pusat agama Katolik di dunia. Namun, di ibu kota Italia itu juga berdiri sebuah masjid megah yang mampu menampung jamaah hingga 12 ribu orang, yaitu Masjid Agung Roma atau yang disebut Grande Mosche. 

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sempat menjelajahi masjid megah di kota gladiator tersebut. Bahkan, Lukman sempat menunaikan shalat Jumat bersama ratusan umat Islam di sana, Jumat (4/10). 

Baca Juga

"Alhamdulillah, saya bisa shalat Jumat di Masjid Roma yang megah ini. Tadi sebagai khatib dan imam adalah Syekh Salah Ramadhan Elsayed, lulusan al-Azhar Kairo," ujar Lukman dalam siaran pers Kemenag, Sabtu (5/10). 

Usai shalat, Lukman bersama Syekh Salah berkeliling meninjau bangunan Masjid Agung Roma. Masjid ini adalah masjid terbesar di Eropa dan dapat menampung sekitar 12 ribu jamaah. 

Letaknya di kaki Monte Parioli (Bukit Parioli) di kawasan Acqua Acetosa yang sekaligus berfungsi sebagai Pusat Kebudayaan Islam Italia.  

Sejarah mencatat, berdirinya masjid ini membutuhkan waktu yang panjang. Saat berkuasa pada periode 1922-1943, Benito Mussolini pernah berkata. 

“Tak kan ada Masjid di Roma, selama tak ada Gereja di Makkah”. Kurang lebih 50 tahun setelah kematian Mussolini, akhirnya umat Islam di kota Roma memiliki sebuah masjid yang megah, lengkap dengan menaranya.   

Masjid ini diresmikan penggunaannya pada 21 Juni 1995. Adapun perencanaan pembangunannya dilakukan sejak 1974, ketika lahan diperoleh dari Dewan Kota Roma. Saat itu, Raja Faisal dari Arab Saudi ikut melakukan komunikasi dengan Presiden Italia Giovanni Leone (1971-1978).   

Pembangun masjid dimulai pada 1975 sebagaimana tertulis di prasasti marmer yang terpasang di dekat tangga utama masjid. Masjid ini diarsiteki oleh Paolo Portoghesi, Vittorio Gigliotti, Sami Mousawi, dan Nino Tozzo, dengan gaya perpaduan Romawi dan Islam.  

Memasuki ruang utama masjid, jamaah akan melewati selasar sepanjang 15 meter dari tangga yang menghubungkan bagian luar dan dalam. Melalui tangga dengan tinggi kurang lebih 2,5 meter akan dirasakan detail kemegahan bangunan-bangunan Romawi kuno dengan 16 kubah dan kubah besar di tengah. Bagian atas kubah besar itu dihiasi dengan bulan sabit. Tinggi menara masjid ini sekitar 40 meter yang berbentuk pohon palem.

Lukman mengatakan, umat Muslim di Italia sebagian besar berasal dari Maroko, Albania, Senegal, Mesir, Tunisia, Aljazair, dan Indonesia. Sementara, imam masjid Agung Roma kebanyakan berasal Mesir. "Sebagian besar Imam Masjid berasal dari al-Azhar Mesir," kata Lukman.

 

  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement