Ahad 06 Oct 2019 20:36 WIB

Resep Rudiantara Buat Perangi Konten Negatif di Internet

Literasi digital menjadi sangat penting karena pengetahuan publik masih belum baik

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Resep Rudiantara Buat Perangi Konten Negatif di Internet. (FOTO: Sigid Kurniawan)
Resep Rudiantara Buat Perangi Konten Negatif di Internet. (FOTO: Sigid Kurniawan)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Menteri Komunikasi dan informasi Rudiantara mengatakan literasi digital sangat penting. Apalagi, di era digital yang memudahkan masyarakat berinteraksi.

"Literasi digital sangat penting, karena tingkat pengetahuan masyarakat masih belum baik. Pasalnya, era digital ini sangat cepat dan sulit dibendung informasinya," ungkap Menkominfo Rudiantara dalam keterangan tertulis, Jakarta, Ahad (6/10/2019).

Rudiantara mengatakan, hidup di era digital memudahkan kita untuk mendapatkan, berbagi, hingga mengolah berbagai informasi. Meskipun memudahkan kita dalam berinteraksi satu sama lain akibat mudahnya arus informasi di era digital, membuat banyak pihak harus menghadapi berbagai tantangan yang muncul di era ini.

Rudiantara mengatakan, rentannya penyebaran konten negatif melalui internet berupa hoax, cyberbullying, dan online radicalism. Untuk itulah Siberkreasi muncul sebagai gerakan nasional berupaya untuk menanggulangi hal-hal tersebut dengan melakukan literasi digital.

"Melalui Siberkreasi, kita mendorong netizen Indonesia untuk aktif berpartisipasi dalam menyebarkan konten positif secara konsisten di dunia maya. Sehingga dengan memanfaatkan perkembangan teknologi ini kita bisa berkembang dan produktif di dunia digital," kata dia.

Rudiantara pun mendukung langkah Siberkreasi menyebarkan literasi digital sekaligus menjadi suatu kegiatan positif yang membuat masyarakat menjadi lebih tahu dan mengerti dalam menggunakan internet secara bertanggung jawab.

“Berbagai macam informasi bisa kita dapatkan di media sosial, baik yang positif maupun yang negatif. Untuk itu dibutuhkan literasi digital agar masyarakat luas mampu memilih dan memilah konten serta memerangi info hoak, hate speech dan berita negatif lainnya,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement