Selasa 08 Oct 2019 12:23 WIB

133 Warga Minang di Jayapura Menunggu Pemulangan ke Sumbar

133 warga Minang sementara ini ditampung di pengungsian di ruko di Sentani.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Warga Wamena yang diangkut menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU tiba di Sentani, Jayapura, Papua, Selasa (1/10/2019).
Foto: Antara/Gusti Tanati
Warga Wamena yang diangkut menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU tiba di Sentani, Jayapura, Papua, Selasa (1/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA- Ketua Ikatan Keluarga Minang (IKM) Papua Zul Sikumbang mengatakan saat ini ada 133 warga pengungsi pasca tragedi Wamena di Sentani Jayapura. Para pengungsi ini menanti jadwal pemulangan ke kampung halaman di Sumatera Barat.

"Yang mengungsi di Sentani Jayapura sejak kemarin ada 141. Tadi pagi baru datang 14 orang," kata Zul saat dihubungi dari Padang melalui sambungan telfon, Selasa (8/10).

Dari 155 yang terdata mengungsi di Sentani hari ini kata Zul, sudah berkurang sebanyak 8 orang tadi pagi. 8 orang tersebut sudah terbang dari Bandara Sentani Jayapura menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Sumbar dengan maskapai Lion Air. Berikutnya jam 13.00 WIT nanti kata Zul akan diberangkatkan 14 orang dariu Sentani menuju BIM juga dengan Lion Air.

Sementara menanti penerbangan ke Padang, 133 ini ditampung di pengungsian di ruko di Sentani. Di sana para pengungsi mendapatkan makanan dan minuman gratis. Pengungsi di Sentani kata dia dalam keadaan aman.

"Kalau bantuan makanan, minuman sudah banyak," ujar Zul.

Zul mengatakan warga yang mengungsi ke Sentani dan yang sudah pulang ke Sumbar mayoritas rumah dan kiosnya di Wamena telah habis dirusak dan dibakar perusuh saar tragedi Wamena dua pekan lalu. Sehingga jalan keluar sementara para pengungsi tersebut pulang ke kampung halaman di Sumbar untuk menenangkan diri dari trauma. Karena perantau yang ingin pulang kampung ke Sumbar difasilitasi oleh Pemprov, ACT dan berbagai LSM lainnya yang ikut membantu.

Zul yakin bila nanti kondisi di Wamena sudah pulih dan aman kembali, akan ada warga perantau Sumbar yang akan datang lagi memulai kehidupan baru.

"Ada yang pulang kampung buat sementara saja. Ada juga yang ingin menetap di kampung karena sudah tidak ada apa-apa lagi di Wamena," kata Zul menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement