Jumat 11 Oct 2019 12:21 WIB

JK Ingatkan Dakwah di Indonesia Jangan Seperti Timur Tengah

Dakwah di Indonesia diharapkan tetap memberikan kedamaian dan harapan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Presiden Jusuf Kalla
Foto: Antara/Galih Pradipta
Wakil Presiden Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan agar dakwah di Indonesia mengarah untuk kemajuan umat, masyarakat dan negara. Menurut JK, di tengah kondisi negara-negara Islam di dunia terpecah belah, dakwah di Indonesia diharapkan tetap memberikan kedamaian dan harapan.

Itu disampaikan JK di sela-sela meresmikan Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah dan Masjid Baitul Karim, Jumat (11/10). "Kalau saya liat gambaran di dunia ini, maka dakwah kita dakwah yang damai, dakwah yang menimbulkan harapan, dakwah yang memberikan keimanan, memberikan persaudaraan, jangan (seperti) apa yang dicapai di Timur Tengah, di Afghanistan, di Afrika," ujar JK dalam sambutan peresmian di jalan Cipinang Cempedak I No 14, Jakarta Timur.

Baca Juga

JK bersyukur kondisi Indonesia tidak seperti negara-negara Islam di Timur Tengah dan belahan dunia lainnya yang saling menyerang.

"Situasi umat di dunia luar biasa sedihnya, tiap hari kita liat terakhir, Turki mengebom Syiria (Suriah) sebelumnya Saudi mengebom Yaman, Iran juga diblokade, Libya juga sudah habis-habisan, di Mesir juga demo terus begitulah situasi, Afghanistan hancur-hancuran," ujar JK.

JK menerangkan, tidak ada satu manfaat pun yang didapat dari saling menyerang antar sesama negara Islam. Justru, kehancuran sudah menanti negara-negara tersebut.

Ia pun menyontohkan Suriah yang baru bisa kembali damai membutuhkan waktu minimal 30 tahun. "Indonesia kita dapat berkumpul dengan gembira dengan senang hati, di lain pihak tadi disampaikan, kalau hari ini Syiria mau damai dan diperbaiki seluruh Syiria dan kembali ke seperti awal, butuh minimal 30 tahun," ujar JK.

Karenanya, JK berharap Indonesia dapat menyontoh agar tidak seperti negara-negara di Timur Tengah. JK menilai, ada kekuatan luar yang memang digencarkan untuk menghabiskan ummat Islam.

Untuk itu, JK pun mengingatkan, Indonesia perlu mengantisipasi munculnya benih-benih konflik yang mengarah kepada perpecahan, seperti di Papua. "Jadi ada kekuatan juga di luar untuk menghabiskan ummat dengan cara begitu, saling menghancurkan, memang mudah sekarang. Sama dengan di Indonesia teman-teman kita di Papua mengalami masalah, tentu kita memberikan solider untuk menjaga perdamaian di sana," ujarnya.

JK pun berharap dakwah yang dilaksanakan Hidayatullah dengan organisasi Islam lainnya di Indonesia seperti NU, Muhammadiyah, dan lainnya tetap konsisten memperjuangkan kemajuan umat. JK menekankan dakwah tidak hanya untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan tetapi juga menciptakan kemandirian ekonomi umat.

"Untuk ke sekian kalinya saya selalu gambarkan, tentu di samping berdakwah untuk keimanan kita, keislaman kita juga, kita selalu harapkan mulai suatu kemajuan dunia dan kemudian kemajuan akhirat," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement