Ahad 13 Oct 2019 17:07 WIB

Rangkaian Kereta LRT Jabodebek Mulai Diangkat ke Lintasan

Pembangunan konstrusi LRT Jabodebek mencapai 66,13 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Pengangkatan rangkaian kereta lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek di Stasiun LRT Cibubur, Ahad (13/10).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Pengangkatan rangkaian kereta lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek di Stasiun LRT Cibubur, Ahad (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adhi Karya (Perseo) Tbk mulai melakukan proses pengangkatan rangkaian kereta lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek. Proses tersebut dimulai hari ini (13/10) dengan mengangkat satu rangkaian yamg terdiri dari enam kereta menggunakan gantry crane ke lintasan di Stasiun LRT Cibubur.

Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto mengatakan PT Industri Kereta Api (Inka) (Persero) mengirimkan rangkarain kereta sudah sudah dilakukan sejak Selasa (8/10) dari Madiun ke Cibubur. "Rangkaian dikirimkan melalui jalur darat menggunakan enam buah multi axle dan memakan waktu selama empat hari," kata Budi di Stasiun LRT Cibubur, Ahad (13/10).

Dia menjelaskan pengiriman dilakukan melalui jalur Tol Trans Jawa dan bekerja sama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Pengiriman kereta tersebut dilakukan dengan melalui jarak tempuh sekitar 643 kilometer.

Budi menambahkan saat ini, secara total pembangunan konstrusi LRT Jabodebek sampai 4 Oktober 2019 mencapai 66,13 persen. "Khusus untuk lintasan Cawang-Cibubur ini konstruksinya mencapai 85,7 persen," tutur Budi.

Selanjutnya, untuk kontruksi lintas Cwang-Kuningan-Dukuh Atas pengerjaannya sudah mencapai 56,1 persen. Sementara lintas Cawang-Bekasi Timur konstruksinya mencapai 59,5 persen. Rahayu Subekti

Edward juga berharap agar platform dapat mengedukasikan kerja ECF kepada para calon investor, terutama mengenai tingkat keberhasilan pengembalian investasi. Berdasarkan statistik di Venture Capital (VC), 20 sampai 50 persen investasi tidak kembali. Tapi, satu sampai lima persen investasi dapat menutup semua kerugian tersebut. "Tingkat risiko ini yang harus disampaikan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement