Ahad 13 Oct 2019 22:13 WIB

In Picture: Topan Hagibis di Jepang Telan Empat Nyawa

.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Yogi Ardhi

Deretan kereta api cepat Shinkansen terendam air di Kota Nagano, Japan, Setelah Hagibis menghantam kota tersebut , Ahad (13/10).. (FOTO : Yohei Kanasashi/Kyodo News via AP)

Stadion Baseball di kota Kawasaki, Jepang terendam air setelah Topan Hagibis menghantam kota tersebut, Ahad (13/10). (FOTO : Takuya Inaba/Kyodo News via AP)

Kenderaan berserakan di jalanan di Kota Sano, Prefektur Tochigi setelah Hagibis menghantam kota tersebut , Ahad (13/10).. (FOTO : Kyodo News via AP)

Sebuah mobil terseret air bah di Prefektur Miyagi , Jepang, setelah Topan Hagibis menghantam kota tersebut , Ahad (13/10).. (FOTO : Kyodo News via AP)

Siswa sekolah dan warga setempat membersihkan jalanan dari lumpur yang terbawa banjir di Marumori, Miyagi prefecture Jepang utara setelah Hagibis menghantam kota tersebut , Ahad (13/10).. (FOTO : Kyodo News via AP)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Topan Hagibis menghantam Jepang, Sabtu malam (12/10) waktu setempat. Terjangan badai terkuat dalam 60 tahun itu menewaskan empat orang dan melukai 33 lainnya.

Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengatakan, topan itu datang sebelum pukul 19.00 waktu setempat di Semenanjung Izu, barat daya Tokyo. Badan tersebut mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap hujan dan hembusan angin setelah mengeluarkan Peringatan Cuaca Darurat (Level 5). Peringatan Level 5 ini dikeluarkan untuk kota-kota di 12 prefektur, termasuk daerah di Tochigi, Ibaragi, Fukushima, Miyagi, dan Nligat.

"Ini adalah situasi level 5, semacam bencana mungkin telah terjadi. Orang-orang sangat disarankan bertindak untuk melindungi hidup mereka segera," kata peramal cuaca JMA Yasushi Kajiwara, dikutip dari CNN, Ahad (13/10).

sumber : Reuters, AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement