Rabu 16 Oct 2019 19:31 WIB

Akhir 2019, Kabupaten Pekalongan Bebas Rob

Kawasan pesisir Pekalongan juga akan dibenahi.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Banjir Rob
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Banjir Rob

REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN -- Bupati Pekalongan Asip Kholbihi meyakini seluruh pesisir Kabupaten Pekalongan akan bebas banjir rob pada akhir 2019. 'Pembangunan tanggul raksasa selesai pada akhir tahun.

"Insya Allah, setelah pembangunan tanggul selesai seluruhnya, tidak ada lagi banjir rob di Kabupaten Pekalongan,'' ucap Bupati, Rabu (16/10).

Baca Juga

Bupati juga menyatakan, setelah tidak ada lagi rob, maka kawasan pesisir yang selama ini identik sebagai daerah kumuh, akan dibenahi sepenuhnya. Dia mengatakan bencana rob yang berlangsung terus menerus, menyebabkan penataan sulit dilakukan. 

Dia menyebutkan, Kabupaten Pekalongan pernah menyandang predikat sebagai daerah terkumuh se-Jateng luas wilayah kumuh mencapai 614,52 hektare. Dengan penanganan dan kerjasama dengan berbagai pihak, luas daerah kumuh sudah turun drastis.

''Pada tahun 2016, luas daerah kumuh turun menjadi 529,58 hektare, tahun 2017 menjadi 479,58 hektare, tahun 2018 turun tinggal menjadi 162,05 hektar. Sisanya yang seluas 162,05 hektare ini, ditarget hilang seluruhnya bersamaan dengan selesainya proyek pembangunan tanggul rob,'' ujar dia.

Sebelumnya, Bupati telah meninjau langsung kegiatan penutupan Sungai Mrican di Desa Wonokerto Kulon Kecamatan Wonokerto yang merupakan bagian akhir proyek pembuatan tanggul raksasa. Menurut dia, penutupan Sungai Mrican ini sebagai satu bagian dari desain besar penanggulangan rob di Kabupaten Pekalongan.

''Alhamdulillah, penutupan sungai ini mendapat dukungan dari para pemilik perahu nelayan. Penambatan perahu yang semua di selatan tanggul, kita geser ke utara tanggul,'' katanya.

Menurutnya, penutupan sungai Mrican harus dilakukan, karena sumber rob diyakini berasal dari arus balik sungai tersebut. Rob dari sungai ini, yang kemudian menggenangi wilayah Wonokerto dan sekitarnya.

Dia menyatakan, untuk mengatur pembuangan air dari Sungai Mrican, akan dipasang pompa di pintu tanggul. ''Pada musim hujan saat debit air meningkat, pompa akan dioperasikan agar air sungai bisa dipompa ke longstorage sehingga tidak menggenangi wilayah sekitar sungai,'' katanya.

Dia menyebutkan, selain pembangunan tanggul, di sepanjang bangunan tanggul juga dibuat longstorage sepanjang 4 kilometer, lebar 30 meter, dan kedalaman air sekitar 5 meter. ''Longstorage ini,  akan kita kembangkan sebagai tempat wisata dan olahraga air,'' jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan apresiasi pada seluruh pelaksana, yang telah terus-menerus melakukan koordinasi sehingga apapun yang terjadi selalu bisa dikomunikasikan. ''Pemkab juga menyampaikan terima kasi pada masyarakat, yang telah mendukung pelaksanaan pembangunan tanggul ini,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement