Selasa 22 Oct 2019 19:21 WIB

Suporter PSIM Terlibat Kerusuhan, Sultan: Saya Prihatin

Jika kejadian serupa terulang maka Sultan menegaskan izin tidak akan diberikan.

Rep: my28/ Red: Fernan Rahadi
Sri Sultan Hamengku Buwono X
Foto: ANTARA
Sri Sultan Hamengku Buwono X

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kerusuhan antara suporter PSIM Yogyakarta dengan suporter Persis Solo di Stadion Mandala Krida, Kota Yogyakarta, Senin (21/10) malam mengakibatkan terbakarnya sebuah mobil polisi, perusakan tiga buah mobil, dan beberapa motor. Sementara, salah satu wartawan media lokal turut serta menjadi korban pemukulan suporter.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan rasa keprihatinannya atas kejadian tersebut. Ia mengaku terkejut hal seperti itu bisa terjadi di Kota Yogyakarta yang warganya terkenal sopan dan berbudi luhur.

“Saya prihatin. Alasannya tidak jelas antara pendukung PSIM sehingga harus melakukan perusakan terhadap aset-aset negara. Saya nggak ngerti, kenapa harus menjadi orang beringas. Katanya Yogya ini orangnya sopan," kata Sultan kepada wartawan di STMM MMTC, Sleman, Selasa (22/10).

Menurut Sultan, tindakan perusakan yang dilakukan oleh para suporter merupakan perilaku yang tidak berkarakter dan telah mengakibatkan rusaknya fasilitas negara.

Sultan menyesalkan kejadian tersebut. Ia juga memberi peringatan jika kejadian serupa terulang maka izin menggelar pertandingan tidak akan diberikan. “Seperti ini, bukan nonton sepak bola, tetapi kekerasan. (Kalau) seperti ini nggak usah ada izin saja. Akhirnya, pertandingan sepak bola menjadi tidak bermanfaat," kata Sultan.

Sekalipun kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, Sultan memandang perlu adanya evaluasi menyeluruh dan mulai mempertimbangkan kebijakan pemerintah kota (Yogyakarta) berkaitan dengan pemberian izin pertandingan untuk ke depannya. Selaras dengan hal tersebut, pihak kepolisian DIY memastikan akan dilakukan evaluasi terhadap perizinan dan pengamanan terhadap pertandingan sepak bola ke depan.

Sebagaimana diketahui, kerusuhan antarsuporter terjadi setelah dilangsungkannya pertandingan antara PSIM Yogyakarta dengan Persis Solo yang berakhir dengan kemenangan Persis 3-2. Pertandingan yang diwarnai aksi-aksi provokasi dan perkelahian antarpemain tersebut diduga menimbulkan kekecewaan pada sejumlah oknum suporter PSIM yang kemudian bertindak anarkis menjelang pertandingan berakhir. 

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ اَرْسَلَتْ اِلَيْهِنَّ وَاَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَاً وَّاٰتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِّنْهُنَّ سِكِّيْنًا وَّقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۚ فَلَمَّا رَاَيْنَهٗٓ اَكْبَرْنَهٗ وَقَطَّعْنَ اَيْدِيَهُنَّۖ وَقُلْنَ حَاشَ لِلّٰهِ مَا هٰذَا بَشَرًاۗ اِنْ هٰذَآ اِلَّا مَلَكٌ كَرِيْمٌ
Maka ketika perempuan itu mendengar cercaan mereka, diundangnyalah perempuan-perempuan itu dan disediakannya tempat duduk bagi mereka, dan kepada masing-masing mereka diberikan sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf), “Keluarlah (tampakkanlah dirimu) kepada mereka.” Ketika perempuan-perempuan itu melihatnya, mereka terpesona kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka (tanpa sadar) melukai tangannya sendiri. Seraya berkata, “Mahasempurna Allah, ini bukanlah manusia. Ini benar-benar malaikat yang mulia.”

(QS. Yusuf ayat 31)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement