Rabu 23 Oct 2019 23:59 WIB

Kasus DBD di Cianjur Naik, Satu Meninggal Dunia

44 warga Cianjur diketahui positif DBD dan satu diantaranya meninggal

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pasien demam berdarah dengue (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pasien demam berdarah dengue (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR--Kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Cianjur mengalami kenaikan dalam dua bulan terakhir. Bahkan ada satu orang warga yang meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur menyebutkan, kasus DBD terbanyak berada di Kecamatan Bojongpicung. Dalam rentang September hingga Oktober 2019 ini tercatat ada 44 orang warga di wilayah itu yang positif DBD dan satu diantaranya meninggal dunia.

"Temuan kasus DBD di Bojongpicung pertama kali diketahui pada awal September lalu,’’ ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Tresna Gumilar kepada wartawan Rabu. Selanjutnya dalam sepekan kembali bertambah jumlah pasien DBD ke puskesmas dan rumah sakit.

Kasus DBD ini tersebar di tiga desa yakni Desa Sukajaya, Desa Cikondang, dan Desa Sukarama Kecamatan Bojongpicung. Selain 44 positif DBD, ada sebanyak 12 orang warga lainnya yang berstatus suspect DBD.

Tresna menambahkan, dari 44 warga yang positif DBD, satu diantaranya meninggal dunia yaitu Iis Aisyah (42 tahun) asal Kampung Babakan Astana Desa Sukajaya. Di mana pada saat dibawa ke rumah sakit kondisi pasien dalam keadaan lemah dan akhirya meninggal dunia.

Merebaknya kasus DBD ini lanjut Tresna disikapi dinkes dengan melakukan pengecekan ke lapangan. Dalam kegiatan itu ditekannya pentingnya menjalankan pola hidup bersih dan sehat serta melakukan pengurasan pada setiap penampungan air.

Direktur Utama RSUD Cianjur, Ratu Tri Yulia, mengatakan, pihak rumah sakit berusaha untuk melakukan penanganan maksimal terhadap para pasien DBD. Menurutnya, pasien tersebut tersebar di sejumlah ruangan, mulai dari ruangan Arben, Manggis, Matahari, Apel, HCU, Flamboyan dan Samolo.

Pasien yang meninggal, terang Ratu, dikarenakan pada saat masuk ke rumah sakit pasien sudah dalam kondisi yang lemah. Namun pihak RSUD sudah melakukan penanganan medis secara maksimal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement