Ahad 27 Oct 2019 01:38 WIB

Prabowo Menhan, Politikus Gerindra: Pendukung Sudah Terima

Meskipun bergabung, Partai Gerindra tetap akan mengkritisi pemerintah.

Rep: Febryan A/ Red: Endro Yuwanto
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat menghadiri serah terima jabatan di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (24/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat menghadiri serah terima jabatan di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (24/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menerima tawaran Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) menimbulkan pertanyaan dari para pendukungnya. Ketua DPP Partai Gerindra Hendarsam Marantoko mengungkapkan, kini seiring berjalannya waktu, para pendukung mulai memahami alasan Prabowo memilih bergabung ke dalam Kabinet Indonesia Maju.

"Sudah terbukti sebenanrnya bahwa Pak Prabowo adalah orang yang sangat visioner melihat ke depan dan seluruh pendukung saat ini sudah sangat yakin dan mulai bisa menerima keadaan tersebut," kata Hendarsam, Sabtu (26/10).

Baca Juga

Hendarsam menjelaskan, visioner yang dimaksud terlihat sejak Prabowo memilih Anies Baswedan di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 lalu sebagai calon gubernur. Kemudian contoh kedua yaitu pada saat Prabowo memilih Sandiaga Salahuddin Uno sebagai pasangannya di Pilpres 2019 lalu.

"Itu juga ada sedikit pertanyaan dari pendukung dan internal Partai Gerindra sendiri dan ternyata Sandiaga Uno merupakan satu cawapres yang sangat fenomenal yang sejauh ini kami miliki di dalam pesta demokrasi," jelas Hendarsam.

Hendarsam memahami bahwa ada yang merasa tidak puas dan kecewa dengan keputusan Partai Gerindra tersebut. Namun ia menganalogikan Prabowo seperti seorang ayah yang mau hidup susah demi anak dan keluarganya. Meskipun bergabung, Partai Gerindra tetap akan mengkritisi pemerintah.

"Kami tidak akan menjadi mitra koalisi yang 'yes man'. Kami bersatu ke dalam pemerintahan Pak Jokowi karena prinsip dan nilai-nilai, jadi apabila prinsip dan nilai-nilai masih sama, ya kami akan tetap dalam satu rel," jelas Hendarsam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement