Selasa 05 Nov 2019 17:16 WIB

Rumer Willis Trauma Lihat Demi Moore Overdosis

Demi Moore pernah overdosis sampai kejang hingga membuat putrinya trauma.

Rep: MGROL 125/ Red: Reiny Dwinanda
Rumer Willis, putri sulung Demi Moore dari pernikahannya dengan Bruce Willis.
Foto: EPA
Rumer Willis, putri sulung Demi Moore dari pernikahannya dengan Bruce Willis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris Demi Moore pernah memberikan pengalaman traumatis kepada putrinya, Rumer Willis. Hal itu terjadi tujuh tahun silam.

Rumer yang kini berusia 31 tahun bahkan sampai harus menelepon paramedik untuk mendapatkan bantuan untuk ibunya. Kala itu, Moore mengalami kejang saat sedang berpesta. Rumer menceritakan kejadian tersebut di program acara bincang-bincang di salah satu tayangan Facebook Watch produksi Jada Pinkett Smith, Red Table Talk.

"Aku berada di ruangan lain untuk menelpon 911 dengan perasaan panik. Aku merasa ibuku akan meninggal. Aku tidak tahu harus pergi dari ruangan itu dan setelahnya merasa bersalah selama sisa hidupku atau tetap berada di sana melihat keadaan ibuku yang tidak akan pernah bisa aku lupakan," kata Rumer yang merupakan putri tertua Moore dari pernikahannya dengan aktor Bruce Willis.

Menurut Moore, ia mengalami kejang-kejang akibat reaksi tubuhnya terhadap obat-obatan. Dia sedang overdosis kala itu.

"Aku menghirup nitro, mengisap sedikit rempah-rempah yang berbentuk seperti ganja sintetis. Ini membuatku menjadi tidak terkendali dan overdosis," ujar Moore.

“Aku membuat Rumer sangat ketakutan. Dia melihatku setengah sadar di lantai dan berpikir bahwa aku mungkin akan meninggal di depannya," kata Moore.

Rumer juga mengatakan setelah kejaian itu ia dan kedua saudaranyanya, Tallulah dan Scout memutuskan tidak berbicara dengan Moore selama tiga tahun. Ketika Smith, yang memandu acara tersebut menanyakan alasannya, Tallulah yang saat itu masih berusia 9 tahun mengatakan, "Tidak ada seorang pun di keluargaku yang membicarakannya."

Tallulah menjelaskan, saat itu Moore sedang dalam keadaan tidak stabil. Terkadang, sang bunda sehat, tetapi terkadang penyakitnya kambuh kembali. Hal tersebut membuat Tallulah takut dan orang-orang dewasa di sekitarnya melindungi mereka dari polah Moore.

Setelah kejadian tersebut, Moore memasuki pusat rehabilitasi. Namun, ada kemungkinan kejadian tersebut akan menimpa dua putrinya.

Rumer lalu menceritakan pengalamannya dengan alkohol. Ia merasa menjauh dari sang ibu membuatnya semakin mendekatkan diri dengan alkohol.

"Pada saat itu, saya juga tidak memiliki hubungan yang sehat dengan alkohol," jelas Rumer.

"Ketika aku berhenti berbicara dengan ibuku, aku mulai mendapatkan serangan kecemasan, tentang seberapa aku akan merasa buruk pada hari berikutnya. Aku akan mabuk, mulai bernapas dengan ventilasi dan panik," jelasnya.

Tallulah juga menjelaskan bahwa sang kakak mulai banyak mengonsumsi vodka sekitar umur 14 atau 15 tahun dan hampir meninggal karena keracunan alkohol.

Menurut Tallulah, Rumer bahkan diusir dari rumah saudaranya setelah Tallulah menemukannya mencuri obat. Dengan kejadian tersebut, Tallulah merasa bahwa seorang anak harus lebih diperhatikan setelah lulus dari sekolah menengah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement