Selasa 05 Nov 2019 17:57 WIB

Soal Peretasan Whatsapp, Kemenkominfo akan Gandeng BSSN

Peretas Whatsapp menggunakan nomor asal Indonesia.

Red: Reiny Dwinanda
WhatsApp
Foto: EPA
WhatsApp

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika akan bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara akan mengatasi kasus peretasan WhatsApp oleh perusahaan dari Israel. Kabarnya, peretas menggunakan nomor asal Indonesia.

"Hal-hal yang geostrategis tentu kami harus berbicara dengan lembaga yang berkompeten, yaitu BSSN," kata Menkominfo Johnny G Plate usai rapat dengan Komisi I DPR RI, Selasa.

Baca Juga

Kominfo sedang memeriksa kasus peretasan tersebut. Pihaknya akan terus berkomunikasi dengan BSSN untuk bertukar informasi soal peretasan yang melibatkan WhatsApp dan perusahaan Israel ini.

"Langkah selanjutnya, yang berkaitan dengan geostrategis, BSSN yang memiliki tugas," kata Johnny.

Kasus peretasan WhatsApp oleh NSO Group, perusahaan dari Israel, yang melibatkan nomor seluler dari Indonesia ini juga sempat disinggung dalam rapat kerja Kominfo dengan Komisi I DPR RI. Namun, peserta rapat menganggap jawaban atas kasus tersebut tidak perlu diberikan saat itu juga.

WhatsApp menuntut NSO Group karena membuat perangkat lunak spyware yang disisipkan ke server WhatsApp untuk meretas sejumlah pengguna mereka. Perangkat lunak tersebut diduga berdampak pada 1.400 pengguna, antara lain di AS, Uni Emirat Arab, Bahrain, Meksiko, India dan Pakistan, dikutip dari Reuters.

Pejabat senior pemerintahan di beberapa negara, terutama negara yang bersekutu dengan Amerika Serikat diduga menjadi korban peretasan ini. India menyatakan korban peretasan termasuk jurnalis, akademisi, pengacara dan pembela komunitas Dalit di India.

Sejumlah media turut memberitakan peretas menggunakan nomor asal Indonesia dalam kasus ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement