Jumat 08 Nov 2019 23:00 WIB

KH Masjkur Dianugerahi Gelar Pahalawan Nasional, Siapa Dia?

Gelar pahlawan nasional diberikat ke KH Masjkur atas jasanya.

Red: Nashih Nashrullah
Presiden Joko Widodo (kanan) menyerahkan plakat anugerah gelar pahlawan nasional kepada ahli waris KH Masjkur di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/11/2019).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kanan) menyerahkan plakat anugerah gelar pahlawan nasional kepada ahli waris KH Masjkur di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG— Pemerintah Republik Indonesia menganugErahkan gelar Pahlawan Nasional kepada KH Masjkur, salah seorang perumus Pancasila dan UUD 1945 yang juga tokoh Nahdlatul Ulama di Provinsi Jawa Timur.

Ketua Yayasan Sabilillah Prof Mas'ud Said di Malang, Jumat (8/11), mengatakan KH Masjkur banyak memiliki prestasi, di antaranya sebagai Pimpinan Tertinggi Barisan Sabilillah, Anggota BPUPKI yg merumuskan Pancasila dan UUD 1945, Pendiri Yayasan Sabilillah Malang, Ketua Yayasan Universitas Islam Malang (Unisma) pertama, Ketua Umum PBNU, dan Menteri Agama RI.

Baca Juga

"Pengusulan dan pengurusan berkas pahlawan nasional KH Masjkur ini sudah dilakukan sejak 1995, namun sempat berhenti proses pemberkasannya," ucap Ketua Yayasan Sabilillah bidang Sosial, Ekonomi dan Kemasyarakatan, Prof Mas'ud Said di Malang, Jumat.

Dia mengatakan, pada Oktober 2017 proses dan pemberkasan diulang kembali dan diserahkan secara resmi kepada Direktorat Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial RI. Proses verifikasi lapangan dari Kemensos juga sudah dilakukan pada Oktober 2018.

"Menjelang peringatan Hari Pahlawan Nasional 2019 ini alhamdulillah berhasil ditetapkan oleh presiden," ucap salah satu inisiator Otonomi Daerah (Otoda) beberapa tahun lalu.

Tim mengikutsertakan dan didukung gubernur Jatim, bupati Malang, wali Kota Malang, wali Kota Batu, dan tokoh-tokoh di Malang raya yang dikoordinasi   Yayasan Sabilillah Malang, dimana KH Masjkur membangun masjid yang sekarang menjadi masjid besar percontohan paripurna nasional tahun 2017.

Selain itu, dukungan untuk Gelar Pahlawan Nasional RI juga datang dari berbagai pondok pesantren dan perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.

Pengusulan KH Masjkur menjadi pahlawan nasional dilakukan selama setahun lebih melalui Dinas Sosial dan ditujukan ke Kementrian Sosial RI. Buku-buku dan bukti sejarah ditelisik oleh tim peneliti, tokoh agama dan tokoh masyarakat, pimpinan perguruan tinggi, terutama Unisma, UIN, UB, UM dan Unira.

Sedikutnya ada delapan buku tentang almaghfurlah KH Masjkur telah diterbitkan dan pernah didistribusikan ke lembaga-lembaga pendidikan di Jawa Timur. Buku-buku tersebut beragam, mulai buku biografi perjuangan (tiga naskah buku), fragmen pemikiran KH Masjkur dalam pandangan akademik (dua buku), kiprah dan perjuangan dalam catatan media (satu buku), komik (satu buku), napak tilas gerilya militer di Trenggalek (satu buku).

Anugerah gelar pahlawan nasional bagi KH Masjkur Ini adalah penghormatan negara yang sangat besar untuk masyarakat Jawa Timur, Malang Raya, NU, dan khususnya pihak keluarga Singosari, Yayasan Al Maarif Singosari, keluarga besar Pesantren Bungkuk Singosari, terutama almaghfurlah KH M Tholchah Hasan.

Dalam penganugerahan gelar pahlawan nasional pihak keluarga diwakili oleh dari KH Masjkur. Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam hal ini Gubernur Khofifah Indar Parawansa akan mewakili pemerintah dan masyarakat Jawa Timur mendampingi keluarga KH Masjkur di Istana Negara.

Gubernur Khofifah juga akan mengundang keluarga di Singosari, Yayasan Sabilillah dan perwakilan untuk upacara peringatan hari Pahlawan Nasional 10 November di Gedung Negara Grahadi Surabaya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement