Senin 11 Nov 2019 12:43 WIB

Prabowo Sebut Pertahanan Nasional Banyak Kekurangan

Prabowo tengah menginventarisasi masalah pertahanan.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Muhammad Hafil
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berbincang dengan Wakil Menteri Pertahanan Wahyu Sakti Trenggono sebelum mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (11/11).
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berbincang dengan Wakil Menteri Pertahanan Wahyu Sakti Trenggono sebelum mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (11/11).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Petahanan Prabowo Subianto menyebut banyaknya kekurangan yang ada di pertahanan Indonesia saat ini. Hal ini disampaikan Prabowo sebelum memulai rapat bersama Komisi I DPR RI, Senin (11/11).

"Ya, kekurangannya banyak sekali yah, kehidupan kan selalu penuh kekurangan. Jadi sekarang masalahnya adalah bagaimana kita cari solusi terhadap kekurangan-kekurangan tersebut," ujar Prabowo.

Baca Juga

Prabowo mengaku, dirinya bekerja bersama Wakil Menteri Wahyu Trenggono telah melakukan Inventarisasi masalah yang terjadi di pertahanan tersebut. Dari masalah tersebut, Kementerian Pertahanan akan menyusun rencana pertahanan Republik Indonesia.

"19 hari saya menjabat, kemudian beliau (wamen) 17 hari kita sebetulnya tengah belanja masalah, telah belajar ngumpulin keterangan, ngumpulin data, baru nanti menyusun rencana ke depan," kata Prabowo menegaskan.

Prabowo Subianto menjalani rapat pertama bersama Komisi I DPR RI pada Senin (11/11). Rapat itu menjadi rapat pertama Prabowo dengan anggota dewan dengan agenda pemaparan visi pertahana.

Sebelum rapat, Prabowo mengungkapkan salah satu visinya untuk melindungi sumber daya alam Indonesia. Ia ingin membangun sistem pertahanan yang memadai.

"Negara yang sangat kaya sumber alam dari dulu selalu jadi incaran banyak bangsa lain, kita ingin damai kita tidak mau ganggu orang lain tapi kita juga harus kuat utk menjaga diri kita sendiri, saya kita itu mindsetnya pemikirannya," kata Prabowo.

Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengatakan, Komisi I mendengar bagaimana Prabowo mentransformasi visi dan misi Presiden. Salah satunya adalah modernisasi alutsista dan keberpihakan industri pertahanan nasional.

"Kita ingin dari menhan karena kebijakan umum dari presiden teraebut nanti yang menjalankan dan merencang kebijakan umumnya adalah menhan maka kita ingin mendengarkan sikap menhan," ujar dia.

Kementerian Pertahanan juga akan diminta penjelasan anggaran yang sudah disepakati untuk 2020. DPR RI ingin mendengarkan bagaimana Prabowo mengaktualisasi rencana anggaran tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement