Selasa 19 Nov 2019 19:13 WIB

Ledakan Terjadi di Kantor Kejari Pare-Pare

Ledakan diduga berasal dari detonator bom ikan yang ditimbun di belakang kantor itu.

Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi Ledakan
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Ledakan

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Warga digegerkan dengan suara ledakan berasal dari kantor Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Pare-pare, Provinsi Sulawesi Selatan, Selasa (19/11). Akibat ledakan tersebut kaca jendela di ruang kantor penegak hukum itu pecah berhamburan ke lantai.

Informasi yang diperoleh, diduga ledakan bersumber dari sisa detonator yang sudah dimusnahkan. Ledakan diperkirakan terjadi pukul 15.00 WITA. Dugaan sementara pengaruh bahan peledak atau detonator nelayan (bom ikan) yang beberapa tahun lalu dimusnahkan dengan cara ditimbun di halaman bagian belakang kantor Kejari setempat.

Baca Juga

Salah seorang mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) Pare-pare yang berada di sekitaran lokasi kejadian, Irfan (21) menuturkan, saat itu kaget mendengar suara keras mirip ledakan ketika berada di sekretariat kampusnya.

"Tadi saya dengar suara ledakan keras, kebetulan lagi duduk di Sekretariat yang berdekatan dengan kantor Kejari. Saya kira itu petir, tapi orang bilang ledakan di kantor Kejari, lalu kami beramai-ramai ke sana," tuturnya.

Usai terjadi ledakan, warga setempat langsung memenuhi lokasi kejadian. Polisi dan pemadam kebakaran pun diturunkan untuk mengamankan lokasi. Termasuk memasang garis polisi agar Tempat Kejadian Perkara (TKP) tidak diacak-acak warga.

Lokasi telah disterilkan dan dijaga ketat oleh aparat keamanan TNI dan Polri. Tim Gegana penjinak bom Polda Sulsel saat tiba di lokasi terlihat melakukan penyisiran dan pengamanan lokasi ledakan.

Kapolres Pare-pare AKBP Budi Susanto kepada wartawan di lokasi kejadian menuturkan, untuk kasus ini sementara menunggu hasil indentifikasi tim Gegana Polda Sulsel. "Untuk sementara kita masih menunggu identifikasi dari Gegana, karena hanya tim gegana yang bisa menyimpulkan ledakan ini berasal dari apa. Lokasi pun sudah kita beri garis polisi untuk mensterilkan lokasi," tutur Budi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement