Kamis 21 Nov 2019 10:46 WIB

Kasus Gangguan Jiwa di Lampung Meningkat

Perlu tambahan perhatian APBD terutama fasilitas terkait pengobatan gangguan jiwa.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Gita Amanda
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). (Ilustrasi)
Foto: Republika/Agata Eta Andayani
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Wakil Gubernur (Wagub) Lampung Chusnunia menyatakan, sangat diperlukan dukungan anggaran dari APBD Provinsi Lampung menyusul banyaknya kasus gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Daerah Kurungan Nyawa, Kabupaten Pesawaran, Lampung.

"Perlu tambahan perhatian dari APBD terutama fasilitasnya. Kawan-kawan dokter di sini tadi diskusikan dari kabupaten/kota kasus-kasus orang dengan gangguan jiwa cukup banyak, artinya butuh space dan harus adanya anggaran di provinsi juga ke arah itu," kata Chusnunia pada kunjungannya di RSJ Kurungan Nyawa, Rabu (20/11).

Wagub didampingi Psikiater Konsultan Anak dan Remaja RSJ Lampung dr. Tendry Septa, Sp.KJ (K), melakukan peninjauan guna melihat fasilitas RSJ serta berinteraksi dengan para pasien terutama pasien perempuan gangguan psikologis.

Dia memastikan pelayanan kesehatan terpenuhi di RSJ tersebut. Wagub melakukan inspeksi di beberapa ruang pelayanan kesehatan khususnya pasien gangguan jiwa. Hasilnya akan dilaporkan kepada gubernur untuk ditindaklanjuti.

Menurut Chusnunia, masih banyak sebagian masyarakat beranggapan persoalan kesehatan jiwa menjadi hal yang sepele. "Banyak orang beranggapan persoalan kesehatan jiwa ini tidak perlu diobati, banyak yang berpikir mungkin cuma stres biasa, padahal tidak juga, karena itu bisa membahayakan apalagi jika sampai dia ingin bunuh diri," kata Nunik.

Ke depannya, mantan bupati Lampung Timur tersebut berharap agar seluruh puskesmas di wilayah Lampung memiliki tenaga medis untuk kesehatan jiwa. "Karena persoalan kesehatan jiwa tidak kalah penting dengan kesehatan fisik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement