Selasa 26 Nov 2019 15:55 WIB

Pesantren Bentuk SDM Unggul dan Saleh

Pendidikan di pesantren tak hanya formal namun juga pembentukan karakter

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pendidikan di pondok pesantren, tak hanya formal namun juga pembentukan karakter sehingga menghasilkan SDM unggul dan saleh
Foto: Damanhuri/Republika
Pendidikan di pondok pesantren, tak hanya formal namun juga pembentukan karakter sehingga menghasilkan SDM unggul dan saleh

Pondok pesantren menjadi pilihan utama bagi orang tua khususnya dalam membentuk sumber daya manusia unggul dan saleh. Khususnya beberapa orang tua, kekhawatiran akan pergaulan di masyarakat sangat memprihatinkan, dari mulai seks bebas, narkoba, kenakalan remaja yang meningkat menjadi kriminalitas remaja terlalu sulit untuk dihindari. 

Pendidikan di pondok pesantren dinilai paling efektif, karena di pesantren anak-anak tidak saja dibekali pendidikan formal namun juga pembentukan karakter (akhlak mulia). Banyak tokoh bangsa yang lahir dari pendidikan pondok pesantren, diantaranya adalah Dr Idham Chalid (Mantan Perdana Mentri RI, Pahlawan Nasional), Dr Hidayat Nurwahid (Wakil Ketua MPR RI), Prof Nurcholis Madjid (Cendikiawan Muslim) dan masih banyak lagi tokoh bangsa lulusan pondok pesantren. 

Bukan saja tentang ilmu-ilmu agama yang mereka kuasai di pondok pesantren modern tapi juga ilmu-ilmu umum seperti ilmu politik, ekonomi hingga penguasaan bahasa asing serta keahlian bertekhnologi.

Salah satu pondok pesantren yang telah melahirkan tokoh-tokoh nasional seperti pondok pesantren Darussalam Gontor yang sangat terkenal dan telah memiliki beberapa kampus dengan fasilitas terbaik dan terlengkap, seperti yang terletak di Desa Gontor Kec Mlarak Kab Ponorogo Jawa Timur, dan masih ada beberapa kampus yang tersebar di beberapa kota besar di antaranya Jawa Tengah (Mangunsari Magelang), Sulawesi Tenggara, Lampung dan kota-kota besar lainnya.

Berdasarkan pertimbangan tersebut para orang tua berbondong-bondong memilih pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan yang tepat untuk menyekolahkan putra-putrinya, dengan harapan akan menjadi generasi yang cerdas dan beriman. Karena seperti yang diriwayatkan dalam sebuah hadis Nabi SAW.  

“Dari Abu Darda RA berkata, saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan jalannya ke surga. Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayapnya (memayungkan) sayapnya kepada penuntut ilmu karena senang (rela) dengan yang ia tuntut (HR Ibn Majah).

Meski bukan jaminan bahwa setiap anak yang melanjutkan pendidikan ke pondok pesantren akan berakhlak baik atau menjadi orang-orang yang hebat, namun setidaknya ketika difase tersebut dibekali ilmu agama mereka bisa memfilter setiap hal di kehidupan pribadi dan sosialnya. 

Tidak dipungkiri sedikit diantaranya masih ada beberapa anak yang pernah menempa pendidikan pesantren namun tetap berkelakuan tidak baik bahkan terlibat tindak kriminal, namun demikian tetap tidak mengurangi besarnya harapan para orang tua untuk melanjutkan pendidikan putra-putrinya ke pondok pesantren.

Pesantren tidak hanya menyiapkan ilmu-ilmu agama saja, melainkan ilmu pengetahuan umum dan kejuruan serta keahlian untuk membentuk santri-santri yang siap bersaing dalam dunia kerja, bahkan hingga politik pemerintahan. karena diera milenial ini dibutuhkan orang-orang cerdas, pintar namun tetap teguh dalam ketaaan terhadap Allah SWT.

Kehidupan di pesantren yang dulu begitu ditakuti, kini berbanding terbalik, cerita tentang kutu kasur di tempat tidur pondok, atau makanan yang kurang memenuhi kebutuhan gizi serta peraturan yang ketat, justru terhapus dengan dibuktikan oleh beberapa pesantren berstandar internasional. Dari mulai gedung yang luas, fasilitas yang lengkap hingga penggunaan tekhnologi dalam proses pendidikan di pesantren. 

Harapan terbesar pada pondok pesantren agar terus meningkatkan kualitas serta fasilitas yang terdapat di pondok pesantren untuk menunjang keberhasilan dalam membentuk santri (umat). 

Untuk itu, mari kita majukan dunia pendidikan pesantren untuk menciptakan anak-anak yang saleh/ah, cerdas dan bermanfaat untuk umat. Buktikan. 

Pengirim: Vera Verawati, Koki Kafe Waroeng Ilmu, Kuningan, Jawa Barat

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement