Senin 02 Dec 2019 16:49 WIB

Erick Harap Negosiasi Pertamina ADNOC Menguntungkan

Erick Thohir masih belum tahu bentuk kerja sama Pertamina dan ADNOC seperti apa.

Red: Indira Rezkisari
Menteri BUMN Erick Thohir.
Foto: Republika/Intan Pertiwi
Menteri BUMN Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, negosiasi antara Pertamina dan Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) dapat menghasilkan kerja sama saling menguntungkan. Negosiasi Pertamina ADNOC diharapkan bisa menekan impor gas negara.

"Tentunya selama itu saling menguntungkan, kenapa tidak? Di mana mereka ingin ada kerja sama dalam kilang minyak yang ada di Indonesia. Kita juga kalau bisa ada kerja sama dengan lahan minyak di negara mereka yang sudah berproduksi," ujar Erick Thohir di Jakarta, Senin (2/12).

Baca Juga

Erick mengatakan, dia belum mengetahui seperti apa nanti bentuk investasi Indonesia di Uni Emirat Arab. Saat ini negosiasi masih berjalan.

"Dalam melakukan negosiasi antara pemerintah dan pemerintah, kemarin saya hadir sebagai menteri BUMN ketemu juga dengan kementerian dari pihak Uni Emirat Arab," katanya.

Saat menghadiri rapat kerja perdana antara Kementerian BUMN dengan Komisi VI DPR RI, Erick memaparkan negosiasi antara Pertamina dan ADNOC tersebut merupakan salah satu upaya untuk menekan impor migas. Menurut Erick, impor migas saat ini sudah memberatkan cash flow pemerintah. Hal ini, lanjutnya, merupakan upaya pengembangan BUMN baik di tingkat nasional ataupun internasional.

"Pengembangan untuk BUMN ke depan bisa juga tidak hanya mengembangkan di dalam negeri, tapi juga bisa mengembangkan di luar negeri," kata Erick.

Dia juga menambahkan, pihaknya meminta kejaksaan untuk terlibat dan mengawal proses negosiasi antara Pertamina dan ADNOC tersebut dari awal. "Tentu dengan kasus-kasus hukum yang sebelumnya juga ini harus penting secara hukum, makanya saya juga meminta pendapat dari Kejaksaan Agung untuk mendampingi dari awal proses negosiasi," kata Erick.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Keuangan Sri Mulyani terbang ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) untuk menjalin beberapa kerja sama dalam upaya menekan impor minyak dan gas bumi (migas).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement