Sabtu 07 Dec 2019 20:51 WIB

Penyalahgunaan BBM Premium Subsidi Mulai Marak

Penyalurannya BBM bersubsidi ini sudah tidak lagi tepat sasaran.

Red: Andi Nur Aminah
Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis solar (ilustrasi)
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis solar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan menyebutkan penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium bersubsidi mulai marak terjadi. Dia menegaskan hal ini harus ditindak sesuai peraturan berlaku, karena penyalurannya tidak lagi tepat sasaran.

"Saya sudah laporkan ke Kapolda dan ini sesuai petunjuk dan instruksi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) bahwa subsidi yang diberikan pemerintah harus tepat sasaran," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Sabtu (7/12).

Baca Juga

Menurut dia, apabila BBM subsidi ini tidak tepat sasaran, berati pemerintah daerah sudah melanggar instruksi Presiden Jokowi. Erzaldi berjanji juga akan 'mencubit' kepala daerah yang tidak mentaati instruksi tersebut.

"Biasanya, cubitan Bapak Presiden Jokowi luar biasa sakitnya. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama agar BBM bersubsidi ini tepat sasaran," ujarnya.

Menurut dia, para penyalahguna BBM khususnya jenis solar sudah mulai mengganggu dan tidak lagi tepat sasaran. "Untuk saat ini, kita sudah memberlakukan fuel card BBM solar subsidi, agar tidak ada lagi penyalahguna solar ini," katanya.

Ia menambahkan saat ini penyalahguna BBM jenis premium subsidi mulai mengganggu penyaluran dan ketersediaan BBM masyarakat. "Pada awal 2020 nanti, kita akan menerapkan fuel card premium subsidi ini agar tidak ada lagi penyalahguna BBM bersubsidi ini," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement