REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Cabang olahraga sepak bola Indonesia mempertahankan tren positif selama SEA Games 2019. Evan Dimas Darmono dan rekan-rekan lolos ke final. Sejumlah pihak merespons hal ini. Salah satunya Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gatot. S. Dewa Broto.
Gatot yang terlihat menyambangi Manila pada Sabtu (7/12) mengaku tak meragukan kualitas skuat tim nasional U-22. Namun faktor ketenangan dalam bermain menurutnya juga penting.
"Pesan kami, tolong jaga emosi. Karena menurut pelatih dari aspek teknis, kerja sama tim, dan fisik, sudah bagus," ujarnya.
Secara keseluruhan ia mengapresiasi perjuangan para atlet merah putih di Filipina. Tidak hanya di cabang olahraga sepak bola, tapi juga di cabor lainnya.
Perwakilan tanah air berada di posisi kedua klasemen sementara perolehan medali. Gatot berharap dalam beberapa hari terakhir posisi tersebut bisa dipertahankan.
"Ini semua kan belum. Misalnya dayung belum semua, bulutangkis perorangan juga. Masih ada beberapa cabor yang kita punya pundi-pundi emasnya," tutur tokoh kelahiran Yogyakarta itu.
Hingga Ahad (8/12) pagi Indonesia hanya kalah lima dari tuan rumah Filipina. Skuat Garuda sudah mengantongi 50 emas, 49 perunggu, dan 58 perak.
Dengan demikian target awal sudah terlampaui. Sebelumnya para atlet merah-putih ditargetkan meraih 45 medali emas pada SEA Games edisi ke-30 ini.
Namun saat pelepasan, target tersebut berubah. Presiden Joko Widodo menginginkan kontingen Indonesia finis di dua besar klasemen akhir.
Kemenpora dan NOC, menurut Gatot langsung melakukan hitung-hitungan. Hasilnya, demi mewujudkan asa Jokowi, minimal perwakilan tanah air mendapatkan 60 medali emas.
