Senin 09 Dec 2019 07:46 WIB

Tol Layang Japek II Beroperasi 20 Desember

Petugas akan disiapkan setiap 4 kilometer untuk mengawasi kecepatan kendaraan.

Red: Budi Raharjo
Suasana Tol Layang (Elevated) Jakarta-Cikampek Km 28, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Ahad (8/12/2019).
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Suasana Tol Layang (Elevated) Jakarta-Cikampek Km 28, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Ahad (8/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pengoperasian jalan tol layang Jakarta-Cikampek (Japek II) akan dimulai 20 Desember 2019. Jadwal pengoperasian ini mundur dari rencana semula 15 Desember karena masih dilakukan sedikit penyelesaian rambu dan penghalusan jalan.

"Tadi sudah disepakati bahwa operasional awal Japek II untuk umum mundur jadi 20 Desember dengan kecepatan maksimal 60 kilometer per jam," kata Menhub Budi Karya di Bekasi, Jawa Barat, Ahad (8/12).

Baca Juga

Hal tersebut disampaikan Menhub setelah bertemu dengan Kementerian PUPR, kakorlantas, dan PT Jasa Marga. Saat ini penyelesaian tol layang terus dilakukan sehingga diharapkan tepat pada waktunya bisa digunakan untuk liburan Natal dan Tahun Baru.

Menhub mengatakan, akan ada petugas setiap 4 kilometer untuk mengawasi kecepatan kendaraan. Pasalnya, tol layang sepanjang 38 kilometer tersebut masih baru dan nanti saat digunakan belum 100 persen selesai.

Kemenhub dan kepolisian, katanya, akan konservatif untuk melakukan pengamanan dan keselamatan karena kondisi jalan masih baru. Selain itu, kendaraan yang bisa melalui tol layang tersebut hanya untuk kendaraan golongan I nonbus, yaitu kendaraan kecil.

"Untuk bus dan truk dilarang lewat tol layang, tapi hanya lewat tol di bawah. Tol elevated ditujukan untuk menghindari kendaraan yang jalannya lambat seperti bus dan truk," kata Menhub.

photo
Sejumlah pekerja beraktifitas di proyek Tol Layang (Elevated) Jakarta-Cikampek Km 28, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Ahad (8/12/2019).

Direktur Utama PT Jasa Marga Desi Arryani mengatakan, saat ini pihaknya terus berupaya menyelesaikan pembangunan tol elevated agar bisa digunakan tepat waktu. "Masih ada penyelesaian kecil-kecil yang harus dikerjakan, seperti menghaluskan jalan dan memasang markah jalan," katanya.

Dia mengatakan, walau belum sepenuhnya selesai, jalan tol elevated sudah memenuhi syarat untuk digunakan kendaraan golongan I. Guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, telah disiapkan ambulans dan kendaraan derek untuk membantu pengguna jalan.

Ia menambahkan, tol layang Japek II yang menghubungkan Cikunir-Karawang Timur tidak memiliki gerbang masuk dan keluar di tengah jalan itu. "Jadi, ini hanya diperuntukkan pengguna jalan jarak jauh seperti ke Bandung atau kota-kota di Jawa kalau dari arah Jakarta," kata Desi.

Selain itu, jalan tol layang Japek II tidak memiliki rest area dan SPBU. Pasalnya, jalan sepanjang 38 kilometer tersebut memang diperuntukkan perjalanan tanpa henti. n antara ed: satria kartika yudha

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement