Senin 09 Dec 2019 17:46 WIB

AEKI: Mutu Kopi Gayo yang Diekspor Terjamin

AEKI menegaskan isu kopi Gayo tercemar zat kimia tidak benar.

Rep: Mabruroh/ Red: Karta Raharja Ucu
Isu kopi Gayo tercemar zat kimia tidak benar. Foto: ilustrasi petani kopi Gayo.
Foto: Rahmad/Antara
Isu kopi Gayo tercemar zat kimia tidak benar. Foto: ilustrasi petani kopi Gayo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), Sadarsah membantah isu kopi asal Gayo terkontaminasi zat kimia. Ia menegaskan isu tersebut tidak benar, karena sudah dibuktikan dengan uji labotarium terhadap kopi Gayo.

“Dari Kementrian Pertanian dan Dinas Perkebunan Provinsi Aceh terjun ke Gayo untuk mengecek, analisis sampel, dan segala macam, ternyata itu (zat kimia) tidak ditemukan,” kata Sadarsah kepada Republika melalui sambungan telepon, Jumat (6/12).

Ia menjelaskan isu itu muncul karena ada sampel yang dikirimkan koperasi kepada pembeli di Eropa yang diduga mengandung zat kimia. Namun temuan zat kimia itu hanya ada pada sampel di pembeli secara sepihak. Sedangkan pada kopi Gayo lainnya tidak ditemukan.

Artinya, Sadarsah menegaskan isu zat kimia pada kopi Gayo adalah tidak benar. “Artinya pembeli itu tidak semua baik, bisa saja karena satu dan lain hal dia katakan begini-begitu supaya memang penundaan atau pembatalan, maka muatannya politis itu, atau memang sebuah alasan,” jelasnya.

photo
Barista meracik kopi.

Sadarsah sendiri mengaku sudah tidak ingin lagi membahas permasalahan tersebut. Karena menurutnya, dugaan zat kimia pada Kopi Gayo adalah tidak benar. Bahkan sekarang pun, sambungnya negara-negara di Eropa sudah kembali membeli kopi Gayo Aceh.

“Sudah (selesai), ini kejadian beberapa bulan lalu, sudah beres tidak ada masalah, Starbuck juga sudah mulai beli. Bahkan saat ini kawan-kawan eksportir kopi banyak dikirim ke negara Eropa sudah tidak bermasalah,” jelasnya.

Guna menjaga mutu kopi Gayo, ia mengaku ikut terlibat langsung. Dari mulai perkebunan hingga diekspor.

Mutu kopi sebelum diekspor ke luar negeri dijaga. Harus benar dulu sumbernya dari mana, kalau itu kopi Gayo maka harus bersumber dari daerah Gayo. Kan gitu. Kemudian kita juga harus awasi processing-nya, mulai panen kalau untuk mutu ya, dari panen sampai ke ready ekspornya. Kalau di perawatan, jika memang kopi itu organik harus dijaga jangan sampai menggunakan pestisida,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement