Kamis 12 Dec 2019 16:49 WIB

Tiga Tokoh dari Sumsel Menguak COP

Tidak sembarang tokoh yang bisa berbicara di COP.

Red: Karta Raharja Ucu
Maspril Aries, wartawan Republika
Foto: Dokumen Pribadi
Maspril Aries, wartawan Republika

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Maspril Aries, Wartawan Republika/ Penggiat Kaki Bukit Literasi

Pekan lalu ada banyak berita di media online dan media cetak yang memberi kabar tentang Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza Alex berbicara di forum internasional yang membahas tentang lingkungan khususnya tentang perubahan iklim di Madrid, Spanyol. Bupati Muba Dodi Reza Alex tampil berbicara pada forum internasional bergengsi yang membahas tentang perubahan iklim - KTT Perubahan Iklim 2019 - The UN Climate Change Conference COP (Conference of the Parties) 25 yang berlangsung 2 - 13 Desember 2019.

Pada KTT Perubahan Iklim 2019 tersebut delegasi Indonesia dipimpin Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong. Bupati Dodi Reza Alex berkesempatan tampil pada Kamis (5/12) pukul 16.40 waktu Spanyol. Di paviliun Indonesia Bupati Muba berbicara tentang implementasi kegiatan pengelolaan lanskap berbasis hutan.

Dodi tampil pada sesi Partnership in Sustainable Landscape Management in South Sumatra as A Model for Climate Change dengan menampilkan beberapa praktik keberhasilan yang baik (best management practice) tentang pembangunan hijau dan energi terbarukan di Kabupaten Musi Banyuasin. Menurut berita-berita tersebut, Bupati Dodi Reza Alex tampil berbicara di forum internasional tersebut untuk yang kedua kalinya.

Benarkah berita tersebut, saya pun mencoba mencari jawabannya dengan menelusuri jejak digitalnya di internet. Saya menemukan jawabannya, pada COP 24 yang berlangsung 2018 di Katowice, Polandia.

Adakah tokoh lainnya dari Sumatra Selatan (Sumsel) yang pernah menjadi pembicara di COP sebelumnya? Sudah banyak tokoh dan pejabat Indonesia berbicara di COP dari Presiden, menteri sampai kepala daerah. Dari semua yang pernah berbicara, hanya ada tiga tokoh dari Sumsel yang datang menguak tirai COP dan berbicara di forum internasional tersebut. Tidak sembarang tokoh yang bisa berbicara di COP, hanya mereka yang terpilih yang bisa tampil.

Pertama, Alex Noerdin saat masih menjabat Gubernur Sumsel menjadi tokoh Sumsel yang berbicara pada Forum Global Leader Summit dalam KTT Konferensi Perubahan Iklim 2015-COP 21 yang berlangsung di Paris, Prancis. COP 21 yang berlangsung 30 November-12 Desember  2015 tersebut melahirkan Paris Agreement yang merupakan pengganti Kyoto Protocol 1997 yang akan dimulai pelaksanaannya tahun 2020.

Berita Alex Noerdin di COP 21 menjadi viral di Indonesia karena saat itu Gubernur Sumsel dua periode tersebut (2008 - 2013 dan 2013 - 2018) tersebut bertemu dan berbicara empat mata dengan aktor dunia yang juga aktivis lingkungan Leonardo DiCaprio. Foto Alex Noerdin bersama aktor Film Titanic tersebut pun viral di internet.

Menurut Alex Noerdin saat itu, Leonardo DiCaprio berencana datang ke Indonesia dan melihat langsung kondisi kebakaran hutan dan lahan khususnya di Sumsel. Namun aktor kelahiran 11 November 1974 tersebut urung berkunjung.

Tokoh kedua dari Sumsel yang juga berbicara di KTT Perubahan Iklim 2016 tersebut adalah Kol Inf Kunto Arief Wibowo saat menjabat Komandan Korem 044/ Garuda Dempo. Kunto Arief Wibowo berbicara pada COP 22 yang dihelat di Marrakesh, Maroko pada 7 – 18 November 2016.

Kunto Arief Wibowo yang kini berpangkat Brigadir Jendral dan menjabat Komandan Korem 032/Wirabraja, Sumatera Barat (Sumbar), di COP 22 berbicara ”Local Innovative Forest Fire Prevention and Land Supression.” Saat itu juga ditayangkan film tentang Bios 44 yang digunakan untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Sumsel.

Tokoh ketiga adalah Bupati Muba Dodi Reza Alex yang menjadi pembicara dua kali pada Forum KTT Perubahan Iklim, yaitu pada COP 24 dan COP 25. Pada COP 25 di Madrid, Paviliun Indonesia selain menghadirkan pembicara dari Indonesia juga dijadwalkan meghadirkan pembicara Al Gore mantan wakil presiden Amerika Serikat era Presiden Bill Clinton. Al Gore dikenal sebagai adalah aktivis top perubahan iklim. Al Gore diganjar hadiah Nobel Perdamaian pada 2007.

Pada KTT Perubahan Iklim Al Gore bersama Nicholas Stern dan Jeffrey Sachs adalah pembicara tetap. Nicholas Stern adalah ekonom penulis buku ‘The Economics of Climate Change’ yang menjadi kitab rujukan global dalam menghitung dampak perubahan iklim dalam paradigma ekonomi. Kemudian Profesor Jeffrey Sachs adalah ekonom Amerika Serikat yang juga Direktur The Earth Institute di Universitas Columbiai kenal sebagai mahaguru pembangunan berkelanjutan yang memiliki banyak pemikiran tentang pengentasan kemiskinan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement