Ahad 15 Dec 2019 05:02 WIB

Pencak Silat Resmi Jadi Warisan Dunia UNESCO

Rep: Fitriyanto/ Red: Citra Listya Rini
Seorang wisatawan mancanegara (kedua kiri) berlatih Pencak Silat Golok Terbang di Situ Rawa Gede, Bekasi, Jawa Barat, Ahad (8/9/2019).
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Seorang wisatawan mancanegara (kedua kiri) berlatih Pencak Silat Golok Terbang di Situ Rawa Gede, Bekasi, Jawa Barat, Ahad (8/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencak silat merupakan cabang olahraga (cabor) beladiri asli warisan budaya Indonesia. Nenek Moyang bangsa Indonesia dahulu menggunakan pencak silat untuk melindungi diri dan mempertahankan kehidupannya atau kelompoknya dari tantangan alam. 

Mereka menciptakan beladiri ini dengan menirukan gerakan hewan yang ada di alam sekitar. Seperti gerakan Kera, Harimau, Ular, ataupun Burung elang. Tak heran kemudian banyak jurus-jurus dalam silat menggunakan nama hewan tersebut. Ada jurus Kera, Harimau, dan lainnya.

Suku-suku yang ada di Indonesia kemudian memadukannya dengan senjata, seperti tombak, golok, perisai. Sejumlah alat tersebutd igunakan untuk berburu hewan maupun berperang antarsuku. Hal ini juga dinilai mempengaruhi perkembangan pencak silat selanjutnya.

Diperkirakan abad Ke-7 masehi beladiri silat berkembang di nusantara. Dalam relief candi Borobudur, juga ditemukan gerakan seperti kuda-kuda sebagai gerakan dasar pencak silat. Kemudian berkembang di rumpun Melayu, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina 

Pencak silat terus berkembang, pada abad 14 disebarkan oleh para Da'i atau penyebar Agama Islam. Mereka menggabungkan antara ilmu Agama dan pencak silat yang diajarkan baik itu di surau ataupun pesantren yang menjadi pusat perkebunan agama Islam. Kini seiring perkembangan zaman silat terus berkembang. Salah satunya adalah saat silat resmi dipertandingkan di Asian Games 2018 yang digelar di Indonesia.

photo
Pesilat Indonesia Wewey Wita saat melawan pesilat Vietnam Thi Them Tran pada cabang olahraga silat Asian Games 2018 kategori kelas 55-55 kilogram di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Rabu (29/8).

Sebelum dimainkan di Asian Games 2018. Para pegiat pencak silat Indonesia juga terus berjuang agar cabor itu diakui dunia internasional. Banyak pelatih pencak silat Indonesia yang dikirim ke berbagai negara. Berharap banyak negara mengenal dan akhirnya mempelajari Silat. Hal ini cukup berhasil dengan banyaknya atlet pencak silat dari negara lain yang mampu mencetak prestasi internasional.

Selain dari sisi olahraga, banyak yang memperjuangkan silat agar diakui oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) sebagai Warisan Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage).

Usaha yang dirintis sekitar tahun 2014 oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Serta, banyak pihak lainnya yang memeprjuangkan. UNESCO akhirnya menetapkannya pada Kamis (12/12) lalu di Bogota, Kolombia.

UNESCO menetapkan pencak silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda melalui sidang ke-14 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage yang diselenggarakan di Bogota, Kolombia. AAcaratersebut berlangsung sejak 9 Desember 2019 hingga 14 Desember 2019.

photo
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia Prabowo Subianto foto bersama atlet silat Indonesia usai pertandingan cabang olahraga silat Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Rabu (29/8).

Sesmenpora Gatot Dewa Broto mengatakan, Kemenpora merasa bersyukur pencak silat telah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya tak benda. "Pencak silat dianggap memiliki seluruh elemen yang membentuk warisan budaya tak benda. Pengakuan tersebut tentu tidak terlepas dari kerja keras berbagai pihak, termasuk Kemenpora," kata Sesmenpora kepada Republika.co.id, Sabtu (14/12).

Sementara itu, atlet pencak silat Indonesia, Puspa Arumsari mengaku bangga dengan penetapan UNESCO ini. "Pastinya bangga karena akhirnya UNESCO menetapkan pencak silat sebagian budaya asli Indonesia. Sebagai salah satu pendekar pencak silat, semoga pencak silat semakin dicintai dan dibanggakan anak bangsa sebagai budaya asli Indonesia,” katanya,

 

Pengamat Olahraga Mohammad Kusnaeni mengatakan penetapan ini sebuah apresiasi yang luar biasa terhadap silat. Sekaligus menjadi tantangan bagi Indonesia untuk membuat silat semakin populer ke seantero dunia. "Sukses silat di Asian Games harus menjadi benchmark sekaligus tolok ukur menduniakan silat,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement