Senin 16 Dec 2019 14:16 WIB

UGM Terima Hibah Infrastruktur Big Data

Big Data mampu memunculkan riset-riset teknologi kecerdasan buatan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Big Data mampu memunculkan riset-riset teknologi kecerdasan buatan. Foto: Kecerdasan buatan (Ilustrasi)
Foto: Flickr
Big Data mampu memunculkan riset-riset teknologi kecerdasan buatan. Foto: Kecerdasan buatan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada menerima bantuan hibah infrastruktur Big Data dari PT AKR Corporindo. Bantuan diberi dalam rangka mendukung pengembangan pembelajaran teknologi digital dan riset data analisis.

Bantuan diserahkan langsung Presiden Direktur AKR Corporindo, Haryanto Adikoesoemo kepada Rektor UGM, Panut Mulyono. Serah terima dilakukan di Kantor Direktorat Sistem dan Sumber Daya Informasi (DSDI) UGM.

Baca Juga

Haryanto mengatakan, kampus sebagai institusi tidak lepas dari perubahan era transformasi digital dan automasi. Maka itu, perguruan tinggi perlu media pembelajaran pendukung proses pendidikan.

"Sejak dulu kita punya komitmen tinggi berpartisipasi memberikan Big Data Center ini ke UGM agar bisa digunakan e-learning, AI, analisis realtime data secara digital," kata Haryanto.

Tujuannya, kata Haryanto, tidak lain agar SDM-SDM Indonesia bisa pula mengikuti transformasi digital secara keseluruhan. Ia berharap, UGM mampu menyiapkan dan melahirkan lulusan-lulusan yang sadar digital.

Rektor UGM, Panut Mulyono, menyampaikan apresiasi atas hibah tersebut. Ia turut berharap, seperangkat sistem Big Data itu bisa dimanfaatkan dalam kegiatan-kegiatan pendidikan dan riset-riset di UGM.

"Kita harapkan bisa dimanfaatkan dan pelopor Big Data sistem untuk kepentingan pendidikan dan penelitian," ujar Panut.

Ia menilai, sistem Big Data mampu memunculkan riset-riset teknologi kecerdasan buatan, analisis media bahkan percakapan media sosial. Tidak terkecuali, analisis-analisis yang bersifat kependudukan.

Direktur DSDI UGM, Widyawan menambahkan, bantuan infrastruktur Big Data yang diberikan berupa tiga komponen. Mulai dari CPU, server Big Data dan virtual server yang terhubung dengan data center.

"Big Data bisa terhubung dengan 2000-an server yang kita miliki yang sebelumnya sudah digunakan untuk penelitian," kata Widyawan.

Ia berpendapat, keberadaan Big Data ini bisa memantau jalur jaringan optik dan koneksi internet di lingkungan kampus UGM. Bahkan, bisa memonitor langsung jaringan optik yang mengalami masalah.

Selain itu, peneliti-peneliti UGM bisa melakukan menggunakan Big Data dan AI untuk media analisis. Baik dalam bidang sosial, politik, kependudukan maupun real time visual surveillance.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement