Rabu 18 Dec 2019 11:00 WIB

Permintaan Kue Kering Jelang Natal dan Tahun Baru Naik 50%

Toko kue meluncurkan produk baru untuk menarik pelanggan jelang Natal dan Tahun Baru.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nur Aini
Warga menyelesaikan pesanan kue kering
Foto: Antara/Syaiful Arif
Warga menyelesaikan pesanan kue kering

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Permintaan kue kering menjelang Natal dan Tahun Baru di Bandung meningkat lebih dari 50 persen dibandingkan hari biasa. Menurut Pemilik J&C Cookies, Jodi Janitra, setiap tahunnya, periode Natal dan Tahun Baru menjadi puncak kedua permintaan kue kering, setelah Lebaran. 

"Jika dibandingkan dengan hari biasa, kenaikan permintaan menjelang Natal dan Tahun Baru sangat signifikan. Ya meningkat 50 persen," ujar Jodi pada Peluncuran Geprek Cookies di Kantor J&C Cookies, Bandung, Selasa malam, (17/12).

Baca Juga

Jodi mengatakan, saat ini pasar kue kering terbesar ada di Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Sedangkan Kota Bandung, permintaannya tertinggi kedua setelah Jabodetabek. Namun, jika dibandingkan dengan periode menjelang Lebaran, permintaan saat Natal dan Tahun Baru masih lebih rendah.

Menurutnya, untuk menghadapi permintaan menjelang Natal dan Tahun Baru ini J&C Cookies meningkatkan kapasitas produksi menjadi sekitar 400 lusin per hari. Sementara untuk menghadapi Lebaran biasanya kapasitas produksi mencapai 500 lusin per hari dan sudah dimulai sejak awal tahun.

"Untuk varian favorit konsumen tidak jauh berbeda dengan periode Lebaran. Masyarakat menyukai kue-kue klasik, seperti putri salju, kaastengel, nastar, dan lidah kucing," katanya.

Jodi menjelaskan, untuk memanfaatkan momentum Natal dan Tahun Baru ini, J&C Cookies juga meluncurkan sejumlah inovasi baru yakni produk baru. Mereka meluncurkan geprek cookies yang menyasar pecinta pedas dan creeme cheese.

"Geprek cookies terinspirasi dari tren makanan ayam geprek, sedangkan creme cheese terinspirasi dari Tokyo cheese, kue dengan isian cream cheese," katanya.

Khusus untuk creame cheese, kata dia, karena diproyeksikan untuk oleh-oleh, ia pasarkan dengan kemasan yang mengusung gambar sejumlah destinasi wisata Jabar. Produk tersebut, akan dipasarkan di toko-toko oleh-oleh di Bandung.

Selain meluncurkan inovasi produk, kata dia, J & C S Cookies juga melakukan sejumlah inovasi lain, mulai dari adaptasi teknologi informasi (TI) hingga green business. Di sektor TI, J&C Cookies baru saja meluncurkan aplikasi bernama “J&C”. 

"Aplikasi ini dikhususkan bagi para agen, distributor, dan reseller J&C Cookies di seluruh Indonesia," katanya. 

Tujuan dibuatnya aplikasi tersebut, kata dia, untuk mempermudah mitra bisnis dalam melakukan pengecekan stok dan melakukan transaksi pemesanan.

Aplikasi itu baru tersedia di Google Play Store dan baru bisa digunakan oleh pengguna smartphone berbasis Android. Selain itu, seiring dengan transformasi menuju green business, kata Jodi, mulai November ini seluruh konsumen yang bertransaksi di outley J&C Cookies tidak lain mendapatkan bukti pembelian dalam bentuk kertas. 

"Inovasi tersebut sebagai bukti nyata kepedulian terhadap lingkungan," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement