Kamis 19 Dec 2019 17:43 WIB

In Picture: Pakeliran Padat Wayang Kulit Gatutkaca di Kampus UII

Pagelaran wayang kulit digelar untuk menanamkan nilai-nilai budaya kepada mahasiswa..

Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Mohamad Amin Madani

Pakeliran Padat Wayang Kulit. Dalang muda Muhammad Zaki Kaditama tampil saat pakeliran padat wayang kulit dengan lakon Gatutkaca Wisuda di Auditorium Abdulkahar Muzakir, UII, Yogyakarta, Rabu (18/12). (FOTO : Republika/ Wihdan)

Pakeliran Padat Wayang Kulit. Sinden mengiringi dalang muda Muhammad Zaki Kaditama tampil saat pakeliran padat wayang kulit dengan lakon Gatutkaca Wisuda di Auditorium Abdulkahar Muzakir, UII, Yogyakarta, Rabu (18/12). (FOTO : Republika/ Wihdan)

Pakeliran Padat Wayang Kulit. Pertunjukan dalang muda Muhammad Zaki Kaditama tampil saat pakeliran padat wayang kulit dengan lakon Gatutkaca Wisuda di Auditorium Abdulkahar Muzakir, UII, Yogyakarta, Rabu (18/12). (FOTO : Republika/ Wihdan)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dalang muda Muhammad Zaki Kaditama tampil saat pakeliran padat wayang kulit dengan lakon Gatutkaca Wisuda di Auditorium Abdulkahar Muzakir, UII, Yogyakarta, Rabu (18/12).

Pagelaran wayang kulit di kampus ini untuk menanamkan nilai-nilai budaya kepada mahasiswa. Dan juga untuk melestarikan budaya bangsa. Sedangkan pakeliran padat yakni memampatkan atau meringkas durasi pertunjukan yang semula semalam suntuk menjadi 1 (satu) jam, 2 (dua) jam atau paling lama 4 (empat) jam saja, namun merupakan suatu tindakan dan proses kreatif yang meliputi semua unsur yang tercakup dalam pertunjukan wayang kulit. Unsur-unsur yang tercakup dalam garap tersebut antara lain garap cerita atau lakon, garap antarwacana yang meliputi janturan, pocapan, dan catur, garap vokal.

Ikuti Whatsapp Channel Republika