Senin 06 Jan 2020 07:20 WIB

Tim dan Alat Berat Pemprov Banten Capai Jembatan Cinyiru

Akses menuju Jembatan Cinyiru, Banten sempat rusak akibat bencana banjir.

Rep: Alkhaledi Kurnialam / Red: Reiny Dwinanda
Bangunan rusak akibat longsoran tanah di Desa Banjarsari, Lebak, Banten, Sabtu (4/1/2020). Dalam upaya menangani dampak bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah kecamatan di Lebak, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemprov Banten mengerahkan lima alat berat.
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Bangunan rusak akibat longsoran tanah di Desa Banjarsari, Lebak, Banten, Sabtu (4/1/2020). Dalam upaya menangani dampak bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah kecamatan di Lebak, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemprov Banten mengerahkan lima alat berat.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Gubernur Wahidin Halim mengabarkan bahwa tim dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pemprov Banten beserta alat berat Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTDP) telah sampai di Jembatan Cinyiru, Kabupaten Lebak. Akses jalan menuju Jembatan Cinyiru yang terletak di kilometer 6,61 ruas jalan Cipanas-Warung Banten sempat rusak akibat bencana banjir.

"Terbukanya akses jalan untuk kendaraan roda empat hingga jembatan Cinyiru semakin memperlancar tugas relawan dalam mendistribusikan logistik, bantuan kesehatan, dan evakuasi warga," jelas Wahidin, Ahad (5/1).

Baca Juga

Dalam upaya menangani dampak bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah kecamatan di Lebak, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemprov Banten mengerahkan lima alat berat. Wahidin menyebut bahwa membuka akses jalan menuju lokasi terdampak banjir menjadi salah satu prioritas Pemprov Banten dalam menangani dampak bencana banjir.

"Sehari sebelumnya, tim DPUPR Pemprov Banten telah berhasil membuka akses jalan menuju Lebak Gedong yang sempat tertutup akibat tanah longsor," tuturnya.

Gubernur menuturkan bahwa pihaknya sudah mengidentifikasi daerah mana saja yang terkena dampak bencana dan memerlukan peralatan, seperti alat berat. Pihaknya juga telah mendata sarana dan prasarana infrastruktur yang rusak akibat bencana, baik yang terganggu lumpur akibat banjir hingga longsor.

Data terakhir Badan Penanggulangan Bencana Daeran (BPBD) Provinsi Banten hingga Ahad (5/1) pukul 19.20 WIB, korban terdampak banjir di Provinsi Banten mencapai 137.106 jiwa atau 49.941 kepala keluarga. Korban tersebar pada 175 desa di 43 kecamatan pada lima kabupaten/kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement