Senin 06 Jan 2020 13:47 WIB

Gedung di Slipi Roboh Akibat tak Ada Sistem Pembuangan Air

Gedung yang roboh di Slipi sudah berusia sekitar 13 tahun.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nur Aini
Bangunan roboh di Slipi, Jakarta Barat pada Senin (6/1
Foto: republika/Rizkiyan Adhiyuda
Bangunan roboh di Slipi, Jakarta Barat pada Senin (6/1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Budi Purnama mengungkapkan penyebab runtuhnya bangunan di Jalan Brigjen Katamso, Slipi, Jakarta Barat pada Senin (6/1). Dia mengatakan, bangunan runtuh karena tidak memiliki sistem pembuangan air di setiap lantai.

"Ini kan musim hujan, dia menyerap air terlalu banyak sudah dari per lantai tidak ada pembuangan air," kata Budi Purnama saat di konfirmasi di Jakarta.

Baca Juga

Dia mengatakan, kondisi bangunan tersebut saat ini dinyatakan tidak aman. Dia menjelaskan, kondisi tulang-tulang bangunan juga sudah tidak tersambung satu sama lain. Tulang serta beton gedung juga sudah terlalu tua dan terlihat lapuk serta basah.

"Dari enginering kami, Damkar dan Basarnas nilai nggak aman. Kami akan laksanakan asssement dari luar, hanya untuk meyakinkan saja kalau di dalam sudah betul-betul nggak ada korban manusia," kata dia lagi.

Dia memperkirakan bahwa bangunan tersebut sudah berusia sekitar 13 tahunan. Namun, dia mengatakan, pemilik gedung tentu lebih mengetahui umur dari bangunan yang roboh tersebut.

Petugas Basarnas lainnya, Irfan mengungkapkan bahwa kondisi gedung tersebut memang sudah tidak aman. Dia menjelaskan, ruko bagian atas terdapat genangan air yang tersebut sehingga tidak dapat mengalir turun.

Dia melanjutkan, posisi dinding gedung juga telah menyerap air secara berlebihan. Sehingga, dia mengatakan, bagian lantai 4 dan 3 rata-rata plafonnya itu sudah terjadi rembesan air.

"Jadi di lantai 3 dan 4 itu sudah terdapat genangan air karena tidak adanya akses pembuangan air di bagian roof topp atas gedung jadi menyebabkann di lantai 3-4 itu terjadi pelapukan. Pelapukan pada setiap sisi sisi dindingnya karena terjadinya pelapukan tadi," katanya.

Pantauan di lapangan, saat ini aparat kepolisian dan Basarnas masih bersiaga di sekitar lokasi tempat kejadian perkara. Warga yang masih ingin melihat gedung roboh tersebut juga masih memadati area di sekitar peristiwa. Aparat juga telah memasang garis kuning polisi sebagai batas aman bagi masyarakat yang ingin melintas atau melihat.

Satu kendaraan alat berat juga masih disiagakan tepat di depan bangunan roboh tersebut. Petugas damkar juga terlihat masuh bersiaga dilokasi kejadian. Peristiwa tersebut tak pelak membuat lalu lintas di depan tempat kejadian perkara tersendat dari arah kemanggisan menuju tanah abang.

Sebuah bangunan tiga lantai di Jalan Brigjen Katamso RT 04 RW 09, Kelurahan Kota Bambu Utara, Slipi, Jakarta Barat roboh pada Senin (6/1). Berdasarkan keterangan saksi di lokasi kejadian, posisi bangunan tersebut memang diketahui sudah miring sejak dua tahun lalu.

Sedikitnya tiga orang mengalami luka-luka akibat peristiwa tersebut. Identitas ketiga korban yakni Febriani (27 tahun) warga Tanjung Duren Raya Nomor 2 RT 10/2 Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Muhammad Iqbal (37 tahun) warga Jalan Mangga IV, RT 001/02, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan

Korban lainnya yakni Ervan Juliansyah (52 tahun) Kampung Gaga, Jalan Amil Abas Nomor 92 RT 01 RW 01, Larangan Selatan, Tangerang. Mereka sudah dibawa ke RS Tarakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement